Aksi teror yang menyasar kompleks industri kedirgantaraan yang dikelola pemerintah Turki menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 22 orang lainnya. Aksi teror yang diklaim otoritas Turki dilancarkan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) itu terjadi di markas Industri Aerospace Turki (TUSAS), pinggiran Ankara, pada Rabu (23/10/2024).
Wakil Presiden Turki Cevdet Yılma mengatakan, korban tewas terdiri dari empat karyawan TUSAS dan seorang sopir taksi yang mengantar para penyerang ke fasilitas tersebut.
US-backed PKK terrorists targeted the headquarters of Turkish Aerospace Industries in Ankara, Turkey, leaving dead and wounded people.
(As Erdogan landed in Kazan, Russia, to participate in the BRICS summit) pic.twitter.com/UmIk1Lj7D9
— MenchOsint (@MenchOsint) October 23, 2024
Sebuah video media sosial yang diverifikasi CNN menunjukkan saat sebuah ledakan mengguncang markas TUSAS. Setelah ledakan itu, seseorang yang memegang senjata api terlihat berlari di tempat yang tampaknya menjadi tempat parkir.
Dalam video terpisah, rekaman CCTV menunjukkan para penyerang mengenakan ransel dan membawa senjata. Mereka mendekati pintu masuk kantor pusat perusahaan dirgantara itu.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya mengatakan, terdapat dua penyerang yang tewas dalam aksi teror itu. Keduanya terdiri dari seorang pria dan seorang wanita.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Tetapi, Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler menuding Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berada di belakang aksi teror tersebut. PKK telah diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, serta sekutunya di Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
“Kami [Turki] menghukum anggota PKK yang tidak terhormat karena mereka layak mendapatkan hukuman itu berulang kali, tetapi mereka sepertinya tidak pernah belajar,” ujar Guler kepada awak media.
Sementara itu, Ali Yerlikaya mengatakan bahwa proses identifikasi para penyerang sedang berlangsung. Dia bilang, penilaian awal menunjukkan bahwa PKK berada di belakang serangan itu.
“Segera setelah dikonfirmasi, kelompok teror mana itu, akan diumumkan. Tetapi saya akan mengatakan ini, kami juga mendengar komentar menteri pertahanan. Sejak awal, cara serangan itu dilakukan, video yang kami lihat, menunjuk ke PKK setelah melakukan serangan. Itulah penilaian kami, ” ujar Yerlikaya.
Baca Juga:
Bakar Al-Quran, Kenapa Politisi Swedia Rasmus Paludan Tak Dipidana?
Iran Disebut Tembak Mati Warga yang Rayakan Kemenangan AS di Piala Dunia
Iran Kritis, Ratusan Orang Dilaporkan Tewas Selama Protes Massal 2 Bulan Terakhir