Uskup Paskalis Bruno Syukur dari Keuskupan Bogor, Indonesia, meminta untuk tidak diangkat menjadi kardinal pada Konsistori mendatang, 7 Desember 2024. Permintaan itu diajukan lantaran Syukur ingin melanjutkan pengembangan pribadinya dalam memberikan pelayanan kepada ‘Gereja’ dan ‘umat Tuhan’ di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, pada Selasa (22/10/2024) malam. Dilansir melalui Vatican News, Bruni mengatakan, keputusan Syukur berasal dari keinginan pribadinya untuk semakin memperdalam kehidupan imamnya.
Bruni menyebut, keputusan Syukur itu diterima oleh Paus Fransiskus. Akibat keputusan tersebut, jumlah kardinal yang akan menerima topi merah dari Bapa Suci pada Desember mendatang hanya 20 orang, dari semula 21 orang.
Uskup Syukur diketahui telah ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Uskup Bogor sejak November 2013 silam. Namun, ia baru ditahbiskan pada Februari 2014. Ia memilih mottonya sebagai Uskup Magnificat anima mea dominum yang berarti ‘jiwaku memuliakan Tuhan’.
Kardinal merupakan seorang pejabat tinggi dalam Gereja Katolik yang dipilih oleh Paus. Kardinal memiliki peran penting dalam mengatur gereja, terutama dalam memilih Paus baru ketika Takhta Suci kosong (konklaf).
Meskipun sebagian besar kardinal adalah uskup, tidak semua kardinal memiliki keuskupan tersendiri. Mereka sering kali berperan sebagai penasihat utama Paus dan menjalankan berbagai tugas administratif dalam Vatikan atau di wilayah tertentu.
Ada beberapa tingkatan kardinal, yaitu:
Baca Juga:
Akhiri Kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus Bertolak ke Papua Nugini Naik Pesawat Garuda
Paus Fransiskus Sebut Harta Paling Berharga Indonesia Adalah Kerukunan, Bukan Tambang Emas