Takhta Besi ikonik dalam serial Game of Thrones laku terjual miliaran rupiah dalam sebuah lelang yang diselenggarakan perusahaan yang berbasis di Dallas, Amerika Serikat (AS), Heritage Auctions, pada Kamis-Sabtu (10-12/10/2024).
Takhta yang melambangkan Kerajaan Westeros dari serial itu berhasil dilelang seharga 1,49 juta dolar AS atau sekitar Rp23,1 miliar. Takhta Besi itu merupakan takhta asli yang digunakan dalam proses pembuatan serial legendaris tersebut.
“Ketika dijual, ruang lelang meledak dengan tepuk tangan,” tulis rilis dari rumah lelang Heritage Auctions, seperti dikutip melalui People.
Perusahaan itu menambahkan bahwa takhta itu dicat plastik yang dihiasi perhiasan agar terlihat seperti kursi yang ditempa naga yang terbuat dari pedang yang dilebur menjadi seperti sekumpulan lilin.
Acara lelang itu disebut diikuti oleh sekitar 4.500 penawar dari seluruh dunia. Selian melelang Takhta Besi, acara juga turut melelang sekitar 900 item dari serial yang sempat meledak beberapa tahun silam itu.
“Heritage Auctions meraup 21.115.718 dolar AS (Rp328,6 miliar) dalam acara Game of Thrones: The Auction yang terjual habis dan menarik lebih dari 4.500 penawar di seluruh dunia,” katanya.
Takhta Besi atau The Iron Throne dalam serial Game of Thrones adalah simbol kekuasaan tertinggi di Westeros, benua fiktif tempat sebagian besar cerita terjadi. Tahta ini terbuat dari ratusan pedang yang dilelehkan bersama dengan api naga, dan memiliki bentuk yang tajam dan menakutkan, mencerminkan sifat brutal dan kerasnya kekuasaan di dunia ini.
The Iron Throne diciptakan oleh Aegon the Conqueror, pendiri Dinasti Targaryen, setelah ia menaklukkan tujuh kerajaan Westeros. Tahta ini melambangkan kekuasaan Raja Tujuh Kerajaan, dan siapa pun yang duduk di atasnya diakui sebagai penguasa tunggal Westeros. Namun, sepanjang serial, banyak karakter yang berjuang, bersekongkol, dan berperang demi mendapatkan atau mempertahankan takhta tersebut, sehingga menjadikannya pusat konflik dalam cerita.
Secara simbolis, The Iron Throne menggambarkan kekuasaan yang sulit diraih dan dipertahankan, serta konsekuensi berdarah yang menyertai ambisi untuk merebutnya.
Baca Juga:
Game of Thrones, Serial Sukses yang Hampir Batal
Sepak Terjang Mahathir Mohamad Lebih Seru dari Game of Thrones
Ngobrolin ‘Game of Thrones’ dan Kaitannya Dengan Politik di #AsumsiLive