Serangan udara Israel terhadap sebuah desa yang didominasi penduduk Kristen di Lebanon utara, menewaskan sedikitnya 21 orang. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, desa bernama Aitou itu terletak amat jauh dengan wilayah yang selama ini diserang Israel dalam rangka memberangus milisi Hizbullah.
Aitou, sebuah komunitas Kristen Maronit yang terletak di pegunungan dekat kota pantai barat laut Tripoli, bukanlah tempat yang diharapkan akan diserang.
“Oh, ibu Mary (Maria)” kata seorang pria dengan terengah-engah ketika dia berjalan melalui kehancuran yang terjadi di desa itu, seperti dikutip melalui BBC, Selasa (15/10/2024).
Warga mengatakan serangan itu tanpa peringatan. Tiba-tiba satu ledakan besar menghantam desa itu. Penduduk mengatakan beberapa keluarga yang terlantar akibat serangan Israel di Lebanon selatan baru-baru ini pindah ke Aitou. Serangan itu menarget rumah yang baru disewakan kepada keluarga itu dua pekan lalu.
Sebuah sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa bangunan itu ditargetkan tak lama setelah seorang pria tiba dengan mobil.
Sebagian besar serangan udara Israel selama seminggu terakhir menarget kantong penduduk Muslim di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa di timur, daerah di mana Hizbullah mempunyai pengaruh yang kuat.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedang melakukan tes DNA untuk menentukan identitas sisa jasad yang ditemukan di tempat kejadian.
Sementara itu, militer Israel tidak segera mengomentari laporan itu. Serangan itu terjadi ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus menyerang Hizbullah tanpa belas kasihan di mana pun di Lebanon, termasuk Beirut.
“Semuanya sesuai dengan pertimbangan operasional. Kami telah membuktikan ini baru-baru ini dan kami akan terus membuktikannya dalam beberapa hari mendatang,” kata Netanyahu.
Netanyahu mengatakan hal itu selama kunjungan ke pangkalan militer di Israel utara, lokasi serangan drone yang diluncurkan Hizbullah yang menewaskan empat tentara Israel dan melukai puluhan lainnya, pada Minggu (13/10/2024) malam.
Militer mengatakan tengah menyelidiki bagaimana drone Hizbullah itu menghindari sistem pertahanan udara yang canggih dan menabrak fasilitas pelatihan Brigade Golani di dekat kota Binyamina itu.
Baca Juga:
Netanyahu Pertimbangkan Rencana Bikin Warga Gaza Utara Kelaparan