Dapat Sertifikasi Resmi, Mobil Terbang Buatan Slovakia Siap Diproduksi Masal
Mobil terbang buatan Slovakia milik perusahaan KleinVision dinyatakan lulus uji kelayakan dan mendapatkan sertifikat resmi dari Otoritas Transportasi Slovakia pada Selasa (25/1/2022). KleinVision menamai mobil itu dengan sebutan Air Car.
Penuhi standar kelayakan: Melansir Straits Times, sertifikasi yang diterima diterbitkan oleh Otoritas Transportasi Slovakia, sehingga searah dengan standar kelayakan dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).
Sebagai informasi, AirCar sempat menyelesaikan penerbangan antarkota pertamanya pada Juni 2021.
70 jam uji coba: Transformasi dari mobil ke pesawat hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 menit, sehingga prosesnya otomatis secara penuh. Semuanya otomatis, jadi hanya satu tombol perintah yang diperlukan untuk mengubahnya.
Diketahui, AirCar berhasil menyelesaikan uji penerbangan selama 70 jam setelah melewati 200 lebih lepas landas dan mendarat. Bahkan, kendaraan futuristik ini hanya butuh landasan pacu sepanjang 300 meter atau hampir seribu kaki untuk lepas landas.
Spesifikasi kendaraan: Mobil ini dilengkapi dengan mesin 160hp, baling-baling, dan parasut balistik. Selain itu, AirCar langsung ditenagai dengan mesin BMW 1.6 liter, sehingga bisa diisi dengan bahan bakar jenis apapun.
Kecepatan penerbangannya juga berhasil mencapai 170 kilometer per jam atau 100 mph, serta memiliki jarak terbang sekitar 1.000 km.
Buka jalan produksi massal: Pendiri dan Kepala Eksekutif KleinVision, Stefan Klein mengatakan inovasi ini dapat menjadi langkah pertama untuk menuju produksi massa.
“Sertifikasi AirCar membuka pintu untuk produksi massal mobil terbang yang sangat efisien,” ucap Stefan Klein.
Di sisi lain, Direktur Otoritas Transportasi Slovakia (STA) Rene Molnar mengatakan usai mengeluarkan sertifikasi, AirCar dapat mengajukan sertifikasi tipe pesawat nantinya.
“Setelah mendapat sertifikat tipe, baru bisa memproduksi pesawat secara komersial,” tambahnya.
Baca Juga:
Apple Kebut Produksi Mobil Listrik Otonom, Siap Meluncur 2025
Diminta Ganti Baterai Rp339 Juta, Pria Ini Pilih Ledakan Teslanya
