Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengisyaratkan agar tidak terburu-buru memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya kepala negara itu mengatakan bahwa memindahkan ibu kota memerlukan waktu.
Dia tidak mau pemindahan ibu kota dilakukan secara paksa sehingga akan berdampak tidak baik bagi pembangunan ekosistem di IKN.
“Sekali lagi, butuh waktu (pindah ibu kota). Pindah rumah aja ruwetnya kayak gitu, ini pindah ibu kota. Jadi jangan dikejar-kejar, sehingga belum siap kita paksakan, akhirnya nggak baik,” ujar Jokowi di IKN, Minggu (6/10/2024).
Dia menginginkan agar pemindahan ibu kota sesuai dengan tahapannya saja. Sehingga dapat seiring dengan pembangunan ekosistem di IKN. Ekosistem dimaksud adalah mencakup pelbagai fasilitas yang dibutuhkan bagi penghuni IKN.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung untuk menciptakan keramaian di IKN. Pasalnya dia berpendapat bahwa keramaian di IKN dibutuhkan guna membangun ekosistem bagi penghuni IKN.
“Ini sekarang juga sudah beberapa minggu yang lalu belum ada kafe, sekarang sudah ada Excelso. Nanti ada Rumah Makan Sederhana,” ujar Jokowi.
Sebelumnya pada Agustus lalu, Jokowi menyinggung bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN bukan melulu perkara administratif, melainkan juga harus dipastikan kesiapan segala infrastruktur penunjangnya. Sebab itu menurut Jokowi, dirinya sebelum menerbitkan dasar hukum yang melandasi pemindahan ibu kota negara, maka harus lebih memastikan kesiapan di lapangan.
Baca Juga:
Pemerintah Bangun Tiga Pusat Data Nasional di Batam, Cikarang, dan IKN
Jokowi Teken Keppres Pengunduran Diri Pramono Anung dari Seskab, Tunjuk Pratikno jadi Plt.
IKN Resmi Dibuka untuk Masyarakat Umum, Dibatasi 300 Orang Per Hari