Puluhan warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari wilayah Lebanon ke Suriah melalui jalur darat. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa setidaknya terdapat 20 WNI di Lebanon yang telah berhasil dievakuasi sehubungan dengan memanasnya ketegangan antara Israel dengan milisi Hizbullah di negara itu.
“Saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat. Jumlahnya sekitar 20-25 orang,” ujar Retno di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Retno menjelaskan, proses evakuasi tahap pertama ini memfokuskan kepada WNI yang memang ingin dievakuasi dari wilayah Lebanon. Sementara, terdapat juga WNI yang masih berada di Lebanon dan belum ingin dievakuasi lantaran alasan keluarga.
Kendati berhasil keluar dari wilayah Lebanon, menurut Retno puluhan WNI ini masih berada di Suriah. Dia mengaku tidak bisa memastikan kapan para WNI itu bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Pasalnya, kata Retno sejumlah negara di wilayah itu menerapkan sistem buka tutup terhadap wilayah udara mereka. Sebab itu, pihaknya akan terus memantau perkembangan di sana secara intens.
“Situasi di lapangan sangat dinamis, ruang udara bisa dibuka dan ditutup kembali. Beberapa hari lalu, ruang udara di atas Yordania juga sempat ditutup lalu dibuka lagi. Kami akan terus memantau perkembangan ini,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa terdapat 159 WNI di wilayah Lebanon. Jumlah tersebut tidak termasuk pegawai KBRI Beirut maupun personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL.
Diketahui, ketegangan antara Israel dengan milisi Lebanon, Hizbullah terus meningkat. Israel telah mengerahkan pasukannya untuk menginvasi wilayah Lebanon.
Belakangan, Iran turut melancarkan serangan langsung ke wilayah Israel dengan ratusan misil balistik. Serangan Iran merupakan bentuk pembalasan atas pembunuhan pemimpin politbiro Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.
Baca Juga:
Iran Janji Bakal Respons Lebih Keras Jika Israel Balas Serangan Rudal