Iran Janji Bakal Respons Lebih Keras Jika Israel Balas Serangan Rudal

Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersikeras negaranya akan membalas lebih keras jika Israel merespons serangan ratusan misil Iran yang diarahkan ke negara itu pada Selasa (1/10/2024). Kendati begitu, Pezeshkian mengaku bahwa Iran “tidak mencari perang” dengan Israel.

“Jika (Israel) ingin bereaksi, kami akan memiliki respons yang lebih kuat, inilah komitmen Republik Islam, ” ujar Pezeshkian dalam konferensi pers bersama dengan emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani , di Doha, Qatar, Rabu (2/10/2024), seperti dikutip melalui Channels TV.

“Kami tidak mencari perang, Israel yang memaksa kami untuk bereaksi, ” sambungnya.

Pezeshkian berbicara sehari setelah Iran menembakkan sekitar 200 rudal termasuk senjata hipersonik ke Israel. Aksi Iran itu membuat warga sipil Israel ketakutan dan bersembunyi ke tempat penampungan.

Israel mencegat sebagian besar dari misil Iran tersebut. Petugas medis melaporkan dua orang terluka ringan oleh pecahan misil Iran. Salah satu rudal merusak gedung sekolah di Israel.

Militer Israel mengatakan beberapa rudal Iran jatuh di dalam pangkalan angkatan udara tanpa menyebabkan kerusakan.

“Tujuan kotor rezim Zionis adalah untuk menyebabkan rasa tidak aman dan menyebarkan krisis di wilayah tersebut, ” kata Pezeshkian.

“Apa yang kita inginkan dari AS dan negara-negara Eropa adalah memberi tahu entitas yang telah mereka tanam di wilayah tersebut (Israel) untuk menghentikan pertumpahan darah,” sambungnya.

Sheikh Tamim memperingatkan bahwa Israel menarik wilayah Timur Tengah ke jurang atas serangannya terhadap Hizbullah di Lebanon.

Amir itu juga mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dengan mengatakan Doha akan melanjutkan upaya untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Diketahui, serangan Iran dengan menghujani ratusan misil ke wilayah Israel merupakan bentuk pembalasan atas kematian pemimpin politbiro Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.

Baca Juga:

Netanyahu dan Jajaran Menterinya Ngumpet ketika Iran Bombardir Israel

Iran Hujani Israel dengan Ratusan Misil Balistik

Politisi Beraliran Marxis Anura Kumara Dissanayake Terpilih Sebagai Presiden Sri Lanka