Presiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk segera melakukan proses evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Lebanon. Hal ini sehubungan meningkatnya serangan Israel ke negara itu.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah mengutamakan perlindungan dan keselamatan WNI yang berada di Lebanon. Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10/2024).
“Kementerian Luar Negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan terhadap warga kita dinomorsatukan dan evakuasi disegerakan,” kata Jokowi.
Diketahui, Israel telah memulai invasi militer terbatas ke Lebanon setelah melakukan serangan bom di sekitar dan dalam kota Beirut. Satu divisi tentara Israel, sekitar 10.000 pasukan, dikerahkan ke perbatasan Lebanon, dan warga sipil di sekitar dua puluh desa diperintahkan untuk pindah ke utara.
Konflik ini semakin memanas antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran. Setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan bom Israel di Beirut, eskalasi kekerasan meningkat. Sejak serangan pada 7 Oktober tahun lalu, Hizbullah gencar menyerang Israel dengan roket, sementara Israel tetap menolak gencatan senjata.
Lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas, 6.000 terluka, dan hingga satu juta orang mengungsi. Di sisi lain, serangan Hizbullah melukai delapan warga Israel. Iran merespons dengan serangan rudal balistik, tetapi menyatakan serangannya telah selesai, sambil mengancam akan merespons lebih keras jika Israel melanjutkan aksi militernya.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mendesak semua pihak untuk dapat menahan diri terkait situasi terbaru yang sangat mengkhawatirkan yang sedang terjadi di Timur Tengah.
Pernyataan tersebut muncul setelah Israel melaksanakan serangan darat ke Lebanon pada Selasa (1/10/2024) dan Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada hari yang sama.
Baca Juga:
Netanyahu dan Jajaran Menterinya Ngumpet ketika Iran Bombardir Israel