Otoritas India tengah menyelidiki praktik operasi bisnis raksasa penyedia layanan streaming video, Netflix. Penyelidikan Pemerintah India terhadap perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu termasuk dugaan pelanggaran visa dan diskriminasi ras.
Rincian penyelidikan India dimasukkan dalam email tertanggal 20 Juli, yang ditulis oleh seorang pejabat kementerian dalam negeri kepada mantan direktur urusan bisnis dan hukum Netflix untuk India, Nandini Mehta, yang meninggalkan perusahaan itu pada 2020 silam.
“Ini menyangkut masalah pelanggaran visa dan pajak terkait praktik bisnis Netflix di India,” tulis pejabat India, Deepak Yadav dari Kantor Registrasi Regional Asing (FRRO) dari Kementerian Dalam Negeri India, dikutip melalui The Japan Times, Senin (23/9/2024).
“Kami telah menerima perincian tertentu dalam hal ini wrt (sehubungan dengan) perilaku perusahaan yang disebutkan, pelanggaran visa, struktur ilegal, penggelapan pajak dan malpraktek lainnya termasuk insiden diskriminasi rasial yang telah dilakukan perusahaan saat menjalankan bisnisnya di India, ” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan melalui email, Mehta mengatakan dia sedang mengajukan gugatan di AS terhadap Netflix karena dugaan pemutusan hubungan kerja yang salah serta diskriminasi ras dan gender.
Mehta mengatakan dia menyambut penyelidikan India dan berharap pihak berwenang mempublikasikan temuan mereka, tetapi tidak menguraikan tuduhan yang dibuat oleh pemerintah.
Yadav menolak berkomentar dan dia mengatakan dirinya tidak berwenang berbicara kepada media. FRRO dan kementerian dalam negeri India tidak menanggapi pertanyaan Reuters.
Seorang juru bicara Netflix mengatakan, perusahaan itu tidak mengetahui upaya penyelidikan oleh pemerintah India. Email pemerintah India tidak menguraikan lembaga mana yang melihat masalah tentang Netflix. FRRO bekerja erat dengan Biro Intelijen kementerian dalam negeri, badan intelijen domestik, dan merupakan badan utama yang mencari kepatuhan dan izin visa orang asing untuk mengunjungi daerah yang disebut “sensitif”.
Email pejabat India itu menunjukkan pengawasan Netflix yang semakin meningkat di India, di mana platform itu memiliki sekitar 10 juta pengguna. Selama bertahun-tahun, raksasa streaming AS itu telah mengembangkan lebih banyak konten lokal yang menampilkan aktor Bollywood.
Platform ini juga sering menghadapi kritikan pedas di India atas kontennya yang dianggap tidak sensitif oleh beberapa pengguna. Bulan ini, Netflix dipaksa untuk menambahkan penafian baru ke seri India tentang pembajakan pesawat setelah kemarahan media sosial dan kemarahan pemerintah atas apa yang mereka katakan adalah pembajak Muslim ditampilkan sebagai Hindu.
Mehta bekerja di kantor perusahaan di Los Angeles dan Mumbai dari April 2018 hingga April 2020. Hal itu tertera pada profil LinkedIn dirinya. Email pemerintah India memintanya untuk memberikan “perincian/dokumen” karena ia adalah mantan eksekutif hukum perusahaan.
Pada tahun 2021, Mehta menggugat Netflix di Pengadilan Tinggi Kabupaten Los Angeles di California atas tuduhan pemutusan hubungan kerja yang salah dan diskriminasi ras dan gender. Netflix di pengadilan AS membantah setiap tuduhandan mengatakan dalam pernyataannya bahwa Mehta dipecat karena berulang kali menggunakan kartu kredit perusahaannya senilai puluhan ribu dolar untuk keperluan pribadi.
Baca Juga:
Jejak Bos MNC yang Ngamuk Soal TV Digital: Pernah Gugat YouTube-Netflix Cs