Tupperware Dikabarkan Bangkrut, Utang Mencapai Rp10 Triliun

Perusahaan peralatan rumah tangga, Tupperware Brands Corporation tengah bersiap menyatakan kebangkrutan secara resmi. Hal itu menyusul jumlah utang perusahaan itu yang terus menggunung hingga mencapai Rp10 triliun.

Dilansir dari Reuters, perusahaan yang berbasis di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) itu, disebut-sebut bakal mengumumkan kebangkrutan dalam waktu dekat ini.

Laporan Bloomberg yang mengutip sejumlah sumber yang mengetahui rencana itu, menyebutkan Tupperware berencana untuk mengajukan perlindungan pengadilan setelah melanggar ketentuan utang. 

Perusahaan yang didirikan Earl Silas Tupper itu juga sudah menunjuk penasihat hukum dan keuangan menjelang pengumuman kebangkrutan tersebut.

Tupperware merupakan perusahaan Amerika yang memproduksi, dan mendistribusikan wadah persiapan, penyimpanan, dan penyajian secara internasional untuk dapur dan rumah. Didirikan pada tahun 1942 oleh Earl Tupper, yang mengembangkan wadah berbentuk lonceng pertamanya dan memperkenalkan produknya ke publik pada tahun 1946. 

Tupperware adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Tupperware Brands. Pada tahun 2013, pasar teratas Tupperware adalah Indonesia, mengalahkan Jerman. Penjualan Indonesia pada tahun 2013 lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun lebih, mengacu pada kurs dolar saat ini.

Beberapa tahun belakangan, perusahaan ini menghadapi sejumlah kritikan. Terutama menyangkut masalah lingkungan. Tupperware telah dikritik karena penggunaan plastik dan tidak mengatasi masalah lingkungan sejak dini. 

Para pemerhati lingkungan ingin mengakhiri ketergantungan dunia pada plastik, dan Tupperware telah memperkenalkan lebih banyak bahan ramah lingkungan dan program daur ulang sebagai tanggapannya.

Baca Juga:

Pengakuan Polisi yang Bubarkan Konser Terakhir The Beatles

Polisi Ungkap Pemberi Informasi 35 Kg Bahan Pembuat Bom di Lereng Gunung Ciremai

Pj Gubernur Sulsel Sebut Daerahnya Bangkrut Karena Defisit Anggaran Rp1,5 Triliun