Internasional

Penggemar Taylor Swift Galang Dana untuk Kampanye Kamala Harris

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Megabintang Pop AS, Taylor Swift/IG Taylor Swift

Para penggemar Taylor Swift berhasil mengumpulkan dana lebih dari 40 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp613,3 juta lewat penggalangan untuk kampanye Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Aksi penggalangan dana oleh sejumlah penggemar bintang musik dunia itu, dilakukan sehubungan dengan ujaran kebencian pesaing Harris dalam Pilpres AS 2024, Donald Trump.

“Begitu kami melihat pos itu (postingan kebencian Trump terhadap Swift), kami tahu ini adalah kesempatan. Tim kami siap untuk pergi dengan ide-ide dan cara-cara untuk mengikat panggilan kami untuk menyumbang dan menjadi sukarelawan,” kata anggota Tim Komunikasi Swifties for Kamala, Carly Long dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/9/2024), dikutip melalui NDTV.

Trump diketahui melontarkan ujaran kebencian terhadap Switf melalui akun pribadi di jejaring media sosial miliknya, Truth Social pada Minggu (15/9/2024). Dalam postingannya, Trump mengatakan dirinya membenci penyanyi wanita itu.

“Saya benci Taylor Swift!” tulis Trump melalui akunnya di platform tersebut.

Pernyataan Trump itu kemudian dikapitalisasi oleh kelompok penggemar megabintang pop itu, Swifties for Kamala guna menggalang dana buat Harris.

“Kami menggunakan meme untuk menarik perhatian orang, dan kemudian memberi tahu mereka cara mengubah emosi itu menjadi tindakan. Taylor Swifties tahu bahwa pembenci akan membenci, tetapi kita juga tahu kita bisa melakukan lebih,” ujarnya.

Diketahui, Taylor Swift menyatakan dukungannya terhadap Kamala Harris dalam kontestasi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024. Pernyataan Swift ini mengakhir spekulasi publik yang berkembang selama ini mengenai arah dukungan penyanyi bernama lengkap Taylor Alison Swift tersebut.

“Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz (calon wakil presiden) dalam Pemilihan Presiden 2024,” tulis Swift melalui Instagram pribadinya, tak lama setelah acara debat calon presiden yang mempertemukan Harris dengan pesaingnya, mantan Presiden Donald Trump, Selasa (10/9/2024) waktu setempat, dikutip melalui CNN.

Pernyataan dukungan Swift dilatari karena selama ini dia dituding secara keliru telah mendukung Trump. Menurut Swift, namanya bahkan dicatut tanpa izin dalam situs tim pemenangan calon presiden dari Partai Republik itu.

“Baru-baru ini saya disadarkan bahwa AI (kecerdasan buatan) ‘saya ’ secara salah mendukung pemilihan presiden Donald Trump telah diposting ke situsnya. Itu benar-benar menyulap ketakutan saya mengenai AI, dan bahaya menyebarkan informasi yang salah,” ujarnya.

“Itu membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus sangat transparan tentang rencana aktual saya untuk pemilihan ini sebagai pemilih. Cara paling sederhana untuk memerangi informasi yang salah adalah dengan kebenaran,” tambahnya.

Di samping itu, pilihan Swift kepada Harris lantaran perempuan yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden AS tersebut karena Harris dipandangnya memperjuangkan hak masyarakat. Dia melihat Harris sebagai seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan bisa membawa AS ke posisi yang lebih baik.

“Saya percaya kita dapat mencapai lebih banyak lagi di negara ini jika kita dipimpin oleh ketenangan dan bukan kekacauan. Saya sangat berbesar hati dan terkesan dengan pilihannya untuk memilih pasangan (calon wakil presiden) Tim Walz, yang telah membela hak LGBTQ +, IVF (fertilisasi in vitro atau bayi tabung), dan hak seorang wanita untuk tubuhnya sendiri selama beberapa dekade, ” kata Swift.

Baca Juga:

Usai Debat Capres AS, Taylor Swift Nyatakan Dukung Kamala Harris

Perkembangan Kasus Teror Konser Taylor Swift di Wina: Pelaku Targetkan Bunuh Puluhan Ribu Nyawa

Konser Tiga Hari Taylor Swift di Wina Batal karena Teror ISIS

Share: Penggemar Taylor Swift Galang Dana untuk Kampanye Kamala Harris