Muhadjir Effendy Respons Wacana Tambahan Iuran Pensiun: Terlalu Berat untuk Sekarang

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy/IG Muhadjir

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menganggap wacana untuk menabah pungutan iuran bagi pekerja bakal memberatkan mereka saat ini.

Pasalnya saat ini daya beli kelas menengah tengah tergerus. Sebab itu, dia menyarankan agar wacana itu dikaji secara masak terlebih dahulu.

“Menurunnya daya beli kelas menengah ditambah lagi dengan iuran untuk pensiun, itu saya kira terlalu berat untuk sekarang,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (11/9/2024).

Muhadjir tidak menolak wacana kebijakan tersebut, sebab secara teori kebijakan itu dapat menjaga keamanan finansial para pekerja di usia senja. Namun, menurut dia kebijakan itu kurang pas jika diterapkan saat ini. Mengingat daya tahan kelas menengah yang saat ini rentan mengalami turun kelas.

Menurut Muhadjir, penurunan daya beli kelas menengah sampai saat ini belum berdampak pada kemerosotan kelas menengah menjadi kelas bawah. Mereka, kata Muhadjir, tertahan di level aspiring middle class (AMC).

AMC merujuk pada kelompok “calon kelas menengah” atau mereka yang pengeluaran per kapita per harinya hanya berkisar di 3,3-7,5 dolar AS atau Rp50.800-Rp 115.500.

Menurut Muhadjir secara umum AMC masih tergolong sebagai kelas menengah, namun dengan akses dan konsumsi yang tak begitu leluasa. Kelompok ini rentan mengalami turun kelas jika terjadi gangguan ekonomi.

Wacana untuk menambah iuran pensiun pekerja datang dari Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono. Ogi mengatakan, pemerintah tengah menggodok program pensiun tambahan yang wajib diikuti oleh para pekerja. Program tambahan ini bakal kembali memotong gaji pekerja. Ogi bilang bahwa dasar hukum terkait program tersebut yang berupa peraturan pemerintah (PP) tengah disusun.

Baca Juga:

Jokowi Tunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai Plt. Mensos, Gantikan Risma

Muhammadiyah Bentuk Dua Perusahaan untuk Garap Tambang dari Pemerintah

Menko PMK Ajukan Nasi Jagung jadi Alternatif Menu Makan Siang Gratis Anak Sekolah

Share: Muhadjir Effendy Respons Wacana Tambahan Iuran Pensiun: Terlalu Berat untuk Sekarang