Kandidat presiden oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez bertolak ke Spanyol untuk mencari suaka di tengah krisis politik dan diplomatik atas sengketa pemilihan presiden sejak Juli, pada Minggu (8/9/2024).
Kementerian Luar Negeri Spanyol menyebut, Gonzalez yang menantang deklarasi kemenangan Presiden Nicolas Maduro, telah tiba di pangkalan militer Torrejon de Ardoz, Madrid bersama istrinya.
Hengkangnya pria berusia 75 tahun itu terjadi seminggu setelah pihak berwenang Venezuela mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya. Otoritas di sana menuduhnya melakukan konspirasi dan kejahatan lainnya.
“Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi demokrasi di Venezuela. Dalam demokrasi, tidak ada pemimpin politik yang harus dipaksa untuk mencari suaka di negara lain,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Senin (9/9/2024).
Gonzalez yang selama ini dilihat oleh AS, Uni Eropa dan kekuatan lain di kawasan itu sebagai pemenang pemungutan suara yang disengketakan, menjadi harapan bagi tumbuhnya demokrasi di negara Amerika Latin tersebut.
“Gonzalez tetap menjadi harapan terbaik untuk demokrasi. Kita tidak boleh membiarkan Maduro dan wakilnya berpegang teguh pada kekuasaan dengan paksa,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam sebuah posting di platform pesan X.
Sementara itu, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan di Instagram pihak berwenang telah memberi Gonzalez jalan yang aman dalam upaya untuk memulihkan perdamaian politik. Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan belum ada pembicaraan resmi dengan Pemerintah Venezuela tentang keluarnya Gonzalez.
Oposisi Venezuela itu menilai pemilu 28 Juli menghasilkan kemenangan gemilang bagi dirinya. Gonzalez menerbitkan penghitungan suara secara online yang menunjukkan dirinya sebagai pemenang.
Maduro telah menolak semua pernyataan tersebut dan mengatakan ada plot sayap kanan untuk menyabotase pemerintahannya.
Kepindahan Gonzalez ke Spanyol menandai pergeseran mengejutkan lainnya dalam nasib mantan diplomat yang keluar dari masa pensiun dan mengambil alih pencalonan pada bulan Maret. Awalnya ia sebagai pengganti setelah pemimpin oposisi Maria Corina Machado. Machado mengkonfirmasi di X bahwa Gonzalez sekarang berada di Spanyol, menambahkan dia telah melarikan diri untuk melindungi kebebasan, integritasnya, dan hidupnya.
“Meningkatnya ancaman, panggilan, surat perintah penangkapan dan bahkan upaya pemerasan dan paksaan yang telah dia alami menunjukkan bahwa rezim tidak memiliki keraguan atau batasan dalam obsesinya untuk membungkamnya dan mencoba menghancurkannya,” tulisnya.
Machado bilang, Gonzalez akan terus berjuang untuk oposisi dari Spanyol, sementara dia akan terus melakukannya di Venezuela. Dia bersumpah bahwa dirinya akan dilantik pada 10 Januari 2025, ketika masa jabatan presiden berikutnya dimulai.
Baca Juga:
Venezuela Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
Krisis di Venezuela: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
China, Rusia, hingga India Bakal Luncurkan Mata Uang Sendiri, Gusur Dominasi Dolar AS