Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku bakal menggelar muktamar PKB tandingan dalam waktu dekat. Muktamar itu guna menandingi muktamar PKB yang kembali memilih Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB, di Bali, pada 24-25 Agustus lalu.
Edy mengatakan telah melaporkan rencana kegiatan tersebut kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut dia PBNU akan memberikan arahan soal penjadwalan ulang muktamar tandingan PKB.
Semula muktamar PKB tandingan sedianya berlangsung pada hari ini, Senin hingga Selasa esok atau 2-3 September di Jakarta. Namun, rencana itu terpaksa diundur tanpa alasan jelas.
“Kami juga menyatakan kepada PBNU bahwa secara teknis dan materi sudah siap untuk pelaksanaannya,” ujar Lukman dalam keterangannya, Senin (2/9/2024).
Edy berpendapat bahwa muktamar tandingan itu ditujukan guna mengembalikan arah PKB agar sejalan dengan semangat sejak awal pendirian partai itu di 1998.
Lukman Edy sempat menyebut bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan datang dalam muktamar PKB tandingan itu. Acara itu sedianya bakal dibuka oleh PBNU. Menurutnya tandingan ini akan mencari Ketua Umum PKB selain Muhaimin Iskandar.
Jauh sebelumnya, PBNU berniat untuk membentuk panitia khusus (pansus) yang ditujukan guna mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke pangkuan NU.
Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2024).
“Pansus itu bakal disebut sebagai Tim Lima yang bekerja untuk meluruskan sejarah PKB,” kata Gus Ipul.
Tim Lima yang akan dibentuk tersebut akan menyerupai Tim Lima yang dahulu pernah dibentuk PBNU di awal reformasi ketika dirikan PKB.
Menurut Gus Ipul, Tim Lima akan segera terbentuk jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam K.H. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.
“Kami akan undang bergabung seluruh tokoh, para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini,” katanya.
Baca Juga:
Survei: Mayoritas Pemilih NasDem, PKS, dan PKB Pilih Anies Ketimbang RK dalam Pilkada Jakarta
Izin Konsesi Tambang PBNU Terbit, Akan Kelola Lahan 26 Ribu Hektar di Kalimantan Timur
Ketum PBNU Temui Jokowi di Istana, Bahas Konsesi Tambang dan Investasi IKN