Aksi unjuk rasa yang menuntut disahkannya RUU Perampasan Aset di Semarang, Jawa Tengah, berakhir ricuh, pada Senin (26/8/2024) petang. Massa yang banyak terdiri dari gabungan elemen mahasiswa itu berupaya menerobos pertahanan polisi untuk masuk ke dalam area Kompleks Balai Kota Semarang yang terdapat Gedung DPRD Semarang.
Polisi lantas menembakkan sejumlah gas air mata ke arah massa aksi. Diikuti dengan semprotan air dari meriam air yang telah disiagakan. Polisi juga mengerahkan personel untuk mengurai massa aksi.
Di Semarang, puluhan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jawa Tengah #BergerakAdilidanTurunkanJokowi direpresi aparat kepolisian, ditembaki gas air mata hingga ditahan dan tidak diberi akses pendampingan hukum.#IndonesiaDaruratDemokrasi pic.twitter.com/I4IuA5KMXX
— WALHI (@walhinasional) August 26, 2024
Akibat hal itu lebih dari dua lusin mahasiswa dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami sejumlah keluhan, seperti sesak napas akibat terlalu banyak mengisap gas air mata, ada pula yang mengalai kekerasan.
“Ada yang sesak napas, ada yang bocor kepalanya. Tadi juga ada yang punya riwayat sakit jantung,” kata Tuti Wijaya, kuasa hukum para demonstran.
Tuti menyebut, sampai Senin malam terdapat 33 mahasiswa yang dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang. Sementara terdapat juga 27 massa aksi yang diciduk aparat keamanan. Mereka terdiri dari pelajar dan mahasiswa.
Demonstrasi yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jateng ini merupakan gabungan dari mahasiswa di beberapa kampus di Kota Semarang, serta masyarakat sipil. Massa memulai aksi lewat konvoi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dan berlabuh di muka Balai Kota Semarang.
Aksi unjuk rasa itu menuntut sejumlah hal, mulai dari mengawal PKPU Pilkada, menolak revisi UU TNI/Polri, menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset, sampai mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera lengser dari jabatannya.
Baca Juga:
Pria 63 Tahun di Semarang Makan Daging Kucing, Ngaku untuk Obati Diabetes
Pria Semarang Tembak Kucing Pak RT karena Sering Buang Kotoran di Rumahnya
Tinjau Pasar Bulu Semarang, Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok Terkendali, Pasokan Lancar