Postingan lama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada platform X mendadak viral di tengah isu ‘Peringatan Darurat’. Postingan itu berisi makian Ridwan Kamil terhadap DPR RI.
“Dewan Penipu Rakyat #DPR,” bunyi cuitan Ridwan Kamil tertanggal 9 Juni 2010 itu.
Baru-baru ini cuitan itu menyita perhatian publik. Pasalnya melalui cuitan tersebut warganet membaca bahwa Ridwan Kamil cukup keras terhadap DPR, sebelum kemudian sekarang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk diusung menjadi calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Ridwan Kamil kemudian mengklarifikasi cuitannya tersebut. Ia mengatakan, cuitan itu sebagai ekspresi dirinya di masa lalu. Menurut dia setiap manusia pasti pernah di fase doyan mengkritisi, sebelum kemudian menjadi bijaksana. Dia mengaku bahwa saat ini dirinya berada pada tahap kedua itu.
“Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi,” tulis Ridwan Kamil melalui akun X pribadinya, dikutip pada Senin (26/8/2024).
Ia berharap ke depannya dirinya dapat menjadi manusia yang berlaku lebih baik. Menurut dia, unggahan ini bukan ekspresi membela diri atas sikapnya dahulu, melainkan sebuah penjelasan. Sebab dirinya mengakui bahwa tindakannya di masa lalu kurang bijak dalam bermedia sosial.
“Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak. Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on,” katanya.
TWIT-TWIT LAMA
Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di…
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) August 25, 2024
Ridwan Kamil berkongsi dengan sejumlah partai politik yang tergabung ke dalam KIM Plus untuk menjadi orang nomor satu di Jakarta. Warganet banyak menduga, koalisi gemuk KIM Plus sebagai upaya menjegal Anies Baswedan untuk berlayar pada Pilkada Jakarta 2024.
Namun, upaya menjegal Anies itu gagal lantaran Mahkamah Konstitusi (MK) menerbitkan putusan yang mengizinkan parpol dengan perolehan suara 7,5 persen untuk mengusung pasangan calon kepala daerahnya sendiri. Salah satu parpol yang tidak berlau ke koalisi KIM Plus adalah PDIP. Sehingga PDIP digadang-gadang bakal memasangkan Anies dengan Rano Karno, pemain sinetron Si Doel.
Baca Juga:
PKS Ganti Singkatan Pasangan Ridwan Kamil-Suswono, dari Rawon jadi Rido
Ridwan Kamil Tak Ingin Kebahagiaan Anak Jakarta Bergantung pada Mal
Tinggalkan Anies, PKB Gabung KIM Plus Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta