Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Kedatangan Gus Yahya bersama sejumlah pengurus PBNU guna membahas konsesi tambang hingga investasi di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
“Kita mau bicara soal konsesi tambang dan investasi di IKN nanti,” ujar Gus Yahya di lokasi.
Pertemuan itu, menurut Gus Yahya bakal membahas rencana PBNU untuk berinvestasi di IKN. Dia mengungkap bahwa nilai investasi PBNU di IKN tidak terbilang besar, yakni berupa rencana untuk membangun fasilitas dan pendidikan keagamaan di IKN
“Karena kami butuh untuk membangun kantor di sana, membangun fasilitas pendidikan dan keagamaan di sana,” katanya.
Terkait rencana untuk mengelola lahan konsesi tambang, Gus Yahya mengatakan pihaknya optimistis dapat menjalankannya secara profesional. Terlebih lagi terdapat internal PBNU yang berlatar belakang pengusaha tambang, yakni Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur.
“Bendahara umum kami ini pengusaha tambang juga dan dia tentu tidak sendirian. Bukan hanya soal bahwa dia sendiri pengusaha tambang, tetapi sebagai pengusaha tambang, dia punya jaringan bisnis di antara komunitas pertambangan ini,” katanya.
“Sehingga saya kira akan ada ruang yang memadai bagi NU untuk membangun kapasitas usaha pertambangan ini,” tambah Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, PBNU telah menyiapkan langkah-langkah khusus terkait pengelolaan tambang supaya tidak merusak lingkungan. Sebab kata dia, pihaknya memiliki kesadaran dan tanggung jawab moral terkait kesadaran akan lingkungan hidup dan kemaslahatan masyarakat umum.
Baca Juga:
Wapres Ma’ruf Amin Siap Damaikan Konflik PKB dan PBNU
PBNU Akan Bentuk Pansus untuk Kembalikan PKB ke NU
PBNU Ungkap Ada Pelobi yang Buka Jalan Lima Nahdliyin Bertemu Presiden Israel