Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan banyak peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang ingin melakukan bunuh diri. Sebab itu pihaknya berniat untuk melakukan telaah mental terhadap para peserta.
“Kita juga pernah kan melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang yang ingin bunuh diri. Jadi, ini sudah fenomena yang besar yang terjadi,” kata Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Kamis (16/8/2024).
Pada kesempatan itu, Budi juga meminta semua pihak untuk menghentikan praktik perundungan. Hal itu menyusul kasus kematian seorang peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah yang diduga bunuh diri akibat mengalami perundungan.
Dia mengatakan masih banyak cara yang jauh lebih mendidik untuk menciptakan tenaga kerja yang Tangguh tanpa harus melakukan perundungan.
“Ada banyak profesi yang diminta memiliki ketangguhan mental yang berbeda tanpa bully, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri,” katanya.
Sebelumnya, terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi akibat diduga mengalami perundungan, Senin (12/8/2024). Korban yang berinisial R (30) diduga meninggal dunia setelah menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya sendiri.
Akibat kejadian itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai menghentikan sementara Program Studi Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Kemenkes Setop Prodi Anestesi Undip Buntut Mahasiswa Diduga Bunuh Diri Akibat Perundungan
Di-Bully karena Ingin Duet sama Anies di Jakarta, PSI Sebut Mas Kaesang Cuma Becanda
Penyelidikan Awal Kasus Perundungan Geng Sekolah di Tangsel, Korban Alami Luka Bakar dan Memar