Salah satu pesohor dari Sunda Empire, Raden Ranggasasana mendatangi Gedung DPR di Senayan, Kamis (20/1). Rangga mengaku ingin menegur langsung Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan.
Ingin menegur: Rangga mengaku sudah mendengar kabar pemberitaan soal Arteria yang meminta Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot oknum kepala kejaksaan tinggi (kajati) yang menggunakan bahasa Sunda. Rangga mengaku ingin mengingatkan Arteria dan anggota dewan lainnya soal sopan santun.
“Lord datang melabrak dia. Sebaiknya menyampaikan pada proses dengan sopan santun,” kata Rangga kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Kamis (20/1).
Langgar Kebhinekaan: Rangga mengingatkan bahwa Arteria sudah melanggar kebhinekaan. Menurutnya, berbicara menggunakan bahasa daerah merupakan bagian dari Pancasila.
“Sama halnya melanggar Bhinekaan Tunggal Ika, artinya dia melanggar Pancasila,” ujarnya.
Aksi Rangga mendatangi Arteria gagal. Petugas jaga DPR meminta Rangga membawa surat permohonan audiensi serta hasil swab antigen dengan hasil negatif untuk bisa memasuki Kompleks Parlemen. Rangga maklum.
Sebelumnya Arteria mengkritik seorang kajati memakai bahasa Sunda dalam rapat. Ia meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat kajati tersebut saat rapat kerja Komisi III DPR beberapa waktu lalu.
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria usai memberikan klarifikasi kepada PDIP, Kamis (20/1) .
Siap diberi sanksi: Permohonan maaf dan klarifikasi Arteria disampaikannya saat diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
Baca juga:
Mendag Jamin Harga Minyak Stabil, Siapkan Pos Pengaduan
Perempuan di Pakistan Divonis Mati Usai Hina Nabi Muhammad di Whatsapp
Penjelasan BSSN Benarkan Data Bank Indonesia Bocor