Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengeluarkan celetukan “rebut kursi” saat bersama sejumlah menteri Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Celetukan itu ditujukan kepada Bahlil Lahadalia ketika Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu menyeret kursi yang semula berada di belakang Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial. Pertemuan para pembantu Jokowi itu diduga berlokasi di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur baru-baru ini.
“Kursinya Pak Kapolri saja diambil sama dia,” celetuk Airlangga yang disambut gelak tawa para menteri lain, seperti dikutip pada Senin (12/8/2024).
Adegan itu bermula ketika sejumlah menteri tengah berkerumun di sebuah meja bundar dengan beberapa kursi. Dalam video tampak sebagian besar para menteri tengah duduk, sementara sebagian lainnya, termasuk Listyo Sigit Prabowo dan Bahlil masih berdiri di dekat Airlangga.
Video yang berdurasi kurang dari satu menit itu kemudian menunjukkan Airlangga seakan mengarahkan Bahlil untuk menyeret kursi yang berada di seberang tempat duduknya. Arahan itu dilaksanakan Bahlil, namun bukanya menyeret kursi yang berada di seberang Airlangga, Bahlil justru mengambil kursi yang berada di belakang Listyo Sigit.
“Itu tarik!” ujarnya kepada Bahlil.
Diketahui, Airlangga Hartarto yang masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu resmi mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Sabtu (10/8/2024) malam. Dia mengatakan, pengunduran dirinya guna menjaga keutuhan partai berlambang ‘Pohon Beringin’ itu. Sebelum mengambil keputusan untuk mundur, Airlangga bilang dirinya telah mempertimbangkan sejumlah hal.
“Dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat,” ujar Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip melalui video yang beredar pada Minggu (11/8/2024).
Bahlil sempat mengaku siap jika dipilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Juli tahun lalu. Hal itu menyusul kabar adanya desakan untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dari sejumlah tokoh senior partai, untuk melengserkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Selain Bahlil, saat itu sejumlah nama juga muncul sebagai pengganti seperti Luhut Binsar Pandjaitan.
Bahlil mengatakan dirinya siap menggantikan Airlangga asalkan harus melalui mekanisme partai yang berlaku. Menurutnya itu merupakan bentuk pengabdian kepada partai.
Kala itu Bahlil juga menepis kabar bahwa dirinya tidak lagi menjadi kader Golkar. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah pindah partai.