Politik

PKS Buka Opsi Gabung KIM dan Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Kantor PKS/Portal PKS

DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang akan mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024. Alternatif itu tentu bakal membatalkan dukungan PKS terhadap Anies Baswedan pada kontestasi demokrasi di Jakarta.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menjelaskan bahwa alternatif itu dipertimbangkan lantaran Anies belum juga mampu memenuhi syarat pencalonan kursi DPRD Jakarta. PKS telah memberikan tenggat waktu selama 40 hari kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk memenuhi syarat pencalonan 22 kursi DPRD sejak 25 Juni lalu.

Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu menurut Kholid, sampai ikut  mencari mitra koalisi buat Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut. Namun setelah sejumlah upaya itu, Anies belum juga memenuhi target.

“Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS,” ujar Kholid kepada awak media, Rabu (7/8/2024).

Sebab itu, PKS mulai mempertimbangkan alternatif ain dengan membuka komunikasi dengan KIM. Namun, sejauh ini PKS masih mengeja lebih dalam mengenai opsi tersebut.

Kholid menegaskan bahwa baik opsi mengusung Anies maupun opsi untuk merapat ke KIM, pihaknya akan tetap memastikan kadernya ikut menjadi kontestan Pilgub Jakarta 2024. Baik itu sebagai calon gubernur (cagub) maupun sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

PKS sebetulnya mempunyai peluang untuk berkoalisi dengan partai jumbo PDI Perjuangan. Koalisi kedua partai dianggap dapat menyelamatkan Anies dalam melawan Ridwan Kamil yang didukung koalisi besar pemerintah.

Melalui siaran persnya pada Rabu kemarin, Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menilai, kendati kedua partai itu mau untuk berkoalisi mengusung Anies, bukan berarti tanpa masalah. Anies bakal dihadapkan dengan masalah lain yakni terkait penentuan calon wakil gubernur yang bekal mendampinginya.

Ibnu menilai PKS akan kukuh untuk menjagokan kadernya. Sementara PDI Perjuangan dinilai belum punya sosok yang tepat untuk bersanding dengan Anies sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

Menyangkut pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pendamping Anies, menurut Ibnu hal itu sulit dilakukan lantaran bakal terbentur regulasi yang melarang mantan gubernur maju pilkada sebagai cawagub.

Share: PKS Buka Opsi Gabung KIM dan Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta