Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir mesin pencari yang berorientasi privasi, DuckDuckGo, Jumat (2/8/2024). Pemblokiran terhadap platform web itu dipicu kekhawatiran pemerintah bahwa mesin tersebut dapat digunakan untuk mengakses situs pornografi dan perjudian online yang ilegal di negara ini.
Dilansir melalui Reuetrs, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong mengatakan pemblokiran terhadap DuckDuckGo atas keluhan sejumlah pihak yang mengaku bahwa mesin pencarian itu kerap memunculkan konten ilegal pada hasil perabaannya.
“Karena banyaknya keluhan yang disampaikan kepada kami tentang maraknya perjudian online dan konten pornografi dalam hasil pencariannya,” ujar Usman Kansong.
Kementerian tidak mengatakan apa perbedaan DuckDuckGo dari mesin pencari lain seperti Google milik Alphabet, namun di situs webnya, DuckDuckGo mengatakan pihaknya menawarkan beberapa produk yang dimaksudkan untuk “membantu orang melindungi privasi online mereka” termasuk mesin pencari, yang dikatakan telah dipuji oleh mereka yang amat menghargai privasi ketika berselancar di dunia maya.
DuckDuckGo merupakan platform mesin pencarian yang berbasis di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). DuckDuckGo didirikan oleh Gabriel Weinberg dan diluncurkan pada tanggal 29 Februari 2008, di Valley Forge, Pennsylvania.
Weinberg adalah seorang pengusaha yang sebelumnya meluncurkan Names Database, sebuah jejaring sosial yang sekarang sudah tidak ada lagi. Didanai sendiri oleh Weinberg hingga Oktober 2011, DuckDuckGo kemudian didukung oleh Union Square Ventures dan beberapa investor.
Weinberg menjelaskan asal mula mesin pencariannya sehubungan dengan permainan anak-anak bebek, bebek, angsa. Tanpa ada makna filosofis di dalamnya.
Pada bulan Agustus 2010, DuckDuckGo memperkenalkan pencarian anonim untuk lalu lintas mesin pencarinya menggunakan jaringan Tor dan memungkinkan akses melalui “layanan tersembunyi Tor”. Hal ini memungkinkan anonimitas dengan merutekan lalu lintas melalui serangkaian relay terenkripsi.
“Saya yakin ini sesuai dengan kebijakan privasi kami. Dengan menggunakan Tor dan DDG, Anda sekarang dapat menjadi anonim ujung ke ujung dalam pencarian Anda. Dan jika Anda menggunakan beranda terenkripsi kami, Anda juga dapat terenkripsi ujung ke ujung juga,” kata Weinberg kala itu.