General

Pemerintah Minta Warga Jangan Banyak Makan Nasi demi Stop Impor Beras

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Łukasz Rawa/Beras

Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak banyak mengonsumsi nasi demi menyetop impor beras. Kampanye itu diserukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) lewat program setop boros pangan.

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy menjelaskan pihaknya menginisiasi kampanye ini lantaran jumlah pemborosan pangan di Indonesia dinilai sangat besar. Ia menyitir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa sebanyak 30 pangan di Indonesia terbuang. Angka itu dapat memenuhi pangan 60-120 juta rakyat Indonesia.

Sebab itu, menurut Edhy jika masyarakat berhemat, maka produksi beras dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia.

“Sehingga kalau kita berhemat…Insya Allah beras kebutuhan nasional 31 juta ton (cukup),” kata Edhy selepas acara Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan 2025 di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Dia menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat Indonesia saat ini mencapai 2,6 juta ton per bulan. Maka menurut Edhy, jika masyarakat dapat menghemat 20 persennya saja dari total yang terbuang, Indonesia mampu menghemat beras sebanyak 6 juta ton. Jumlah tersebut dapat untuk memberikan makan kepada 60-80 juta orang.

Dia menambahkan bahwa penghematan sebesar itu dapat menghentikan Indonesia untuk melakukan impor beras.

“Kalau kita bisa hemat setop boros pangan, Insya Allah kita tidak impor,” ujarnya.

Share: Pemerintah Minta Warga Jangan Banyak Makan Nasi demi Stop Impor Beras