Internasional

Kepala Secret Service AS Mundur Imbas Penembakan Trump

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Direktur Dinas Rahasia AS, Kim Cheatle [tengah]/Portal US Secret Service

Direktur Dinas Rahasia AS, Kim Cheatle mengundurkan diri menyusul kegagalan pihaknya dalam mencegah insiden upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu.

“Sebagai direktur Anda, saya bertanggung jawab penuh atas pelanggaran keamanan ini,” kata Cheatle dalam surat pengunduran dirinya kepada staf lembaga tersebut, seperti dikutip melalui BBC, Rabu (24/7/2024).

Cheatle telah menghadapi seruan dari Partai Demokrat dan Republik untuk mundur setelah sidang kongres yang kontroversial pada Senin (22/7/2024). Sidang itu berisi pembahasan mengenai penembakan terhadap Trump dalam kampanyenya di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024).

Anggota parlemen menjadi semakin frustrasi ketika dia menolak menjawab pertanyaan tentang penembakan pada kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, awal bulan ini. Dalam surat pengunduran dirinya pada hari Selasa, Cheatle mengatakan dia selalu mengutamakan kebutuhan lembaganya dan dengan berat hati dia mengambil keputusan tersebut.

“Saya tidak ingin seruan pengunduran diri saya menjadi gangguan dari kerja besar yang Anda semua lakukan untuk mencapai misi penting kami,” katanya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia berterima kasih atas dedikasi Cheatle selama puluhan tahun bagi negara. “Peninjauan independen untuk mengetahui apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya. Kita semua tahu apa yang terjadi pada hari itu tidak akan terulang lagi,” kata Biden.

Biden mengatakan dia akan segera menunjuk direktur baru. Untuk saat ini, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas telah menunjuk Ronald Rowe sebagai penjabat direktur badan tersebut. Rowe merupakan seorang veteran Dinas Rahasia selama 24 tahun. Dia telah menjabat sebagai wakil direktur sejak April 2023.

Diketahui, Biden menunjuk Cheatle untuk mengepalai Dinas Rahasia pada tahun 2022 silam. Dinas ini mengemban tugas untuk mengawasi perlindungan presiden petahana dan mantan presiden serta pejabat lainnya.

Cheatle sebelumnya telah bertugas di badan tersebut selama 27 tahun dengan mengisi berbagai jabatan. Selama menjadi agen, Cheatle terlibat dalam evakuasi Wakil Presiden Dick Cheney dari Gedung Putih selama serangan 11 September 2001.

Dia kemudian menjadi pengawas detail perlindungan Biden ketika dia menjadi wakil presiden, sebelum dia menjadi wakil asisten direktur operasi perlindungan. Namun kepemimpinannya di dinas tersebut dipertanyakan setelah insiden penembakan Trump.

Akibat insiden itu, Trump mengalami luka di telinga kanannya karena serempetan peluru yang ditembakkan pelaku. Pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks yang langsung ditembak mati oleh Dinas Rahasia sesat setelah melukai Trump. Sejauh ini aparat keamanan AS belum mengetahui motivasi Crooks melakukan aksinya.

Share: Kepala Secret Service AS Mundur Imbas Penembakan Trump