Pemerintah Siapkan Studi Pembangunan Megaproyek Giant Sea Wall di Pantura Jawa

Pemerintah tengah menyiapkan studi untuk megaproyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Pulau Jawa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terus mendorong pembangunan tanggul raksasa tersebut.

Pasalnya pemerintah menilai pembangunan megaproyek itu penting dilakukan guna menghadapi tantangan perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahun di wilayah tersebut.

“Proyek strategis nasional bapak presiden terpilih (Prabowo Subianto) mendorong bahwa utara Jawa yang setiap tahun ada climate change (perubahan iklim), land subsidence (fenomena penurunan dari permukaan tanah),” kata Airlangga di Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Pemerintah mengharapkan dengan adanya tanggul laut raksasa itu dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi wilayah pesisir utara Jawa dari ancaman banjir dan abrasi.

Menurut dia, bangunan tersebut juga akan mendukung keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. “Sehingga dengan demikian kemiskinan utara Jawa 55 juta akan selesai,” katanya.

Pemerintah berencana membangun tanggul pantai dan tanggul laut (giant sea wall) sebagai salah satu proyek jangka panjang. Hal itu dilakukan guna mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah (land obsidence) di wilayah utara Pulau Jawa.

Fenomena ini menurut Airlangga amat merugikan secara ekonomi. Dia menyampaikan, berdasarkan sejumlah kajian estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan di pesisir Jakarta mencapai Rp2,1 triliun per tahun. Menurut dia angka ini dapat meningkat terus setiap tahunnya hingga mencapai Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depannya.