Belum lama ini Organisasi Papua Merdeka (OPM) membakar bangunan SMP Negeri Okbab di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Pihak OPM berdalih melakukan aksi itu lantaran sekolah mengajarkan siswa menghafal UUD 1945.
Namun belakangan diketahui, motivasi OPM membakar sekolah diduga lantaran gagal mendapatkan bantuan dana desa dari pemerintah pusat.
“OPM gagal mendapatkan bagian dari uang dana Desa Borban,” kata Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam keterangannya, seperti dikutip pada Senin (22/7/2024).
Menurut Richard, anggota OPM yang emosi kemudian mengambil paksa uang (biaya) penerimaan siswa tahun ajaran baru karena tidak mendapatkan dana desa tersebut. Lantas mereka melakukan pembakaran terhadap sekolah tersebut.
“OPM malah melampiaskan niat jahatnya dengan membakar bangunan gedung SMPN Okbab,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengatakan, aksi itu dilatarbelakangi karena sekolah di sana dianggap mengajarkan nilai, sejarah dan ideologi yang bertentangan dengan versi mereka.
Sambom bilang, aksi pembakaran itu juga dilakukan lantaran sekolah mengajarkan siswa menghafal UUD 1945. OPM sendiri menginginkan kemerdekaan Papua Barat yang lepas dari Indonesia.
“Karena anak-anak sekolah di paksa menghafal Undang-Undang Negara Indonesia dan pahlawan Indonesia,” ujar Sambom pada Minggu (14/7/2024).
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan, pihaknya tengah memburu gerombolan OPM yang bertanggung jawab atas pembakaran tempat pendidikan tersebut.
Candra menyebut warga sekitar menyayangkan aksi itu. Sebab sekolah yang dibakar merupakan tempat bagi anak-anak di sana memperoleh pembelajaran. Candra menduga OPM sengaja membakar sekolah agar anak-anak tidak dapat belajar hingga tidak memiliki masa depan yang baik. Sebab pembakaran ini terjadi berulang kali.