General

Riset: Permintaan Rumah di Sekitar IKN Meningkat 63,4 Persen

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Denah rencana pembangunan IKN/Portal PUPR

Permintaan rumah di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 63,4 persen. Temuan ini diungkap dalam laporan yang disusun platform pasar properti Rumah123.

Rumah123 menyebut peningkatan ini menandakan bahwa wilayah tersebut menarik minat besar publik dalam sektor properti. Kepala Riset Rumah123, Marisa Jaya menjelaskan bahwa para konsumen properti di sekitar kawasan IKN masih mengutamakan rumah tapak dan tanah.

Balikpapan menjadi daerah yang mempunyai permintaan tertinggi untuk rumah tapak, yakni sebesar 69,1 persen. Diikuti Samarinda yang sebesar 48,1 persen.

Sementara itu, permintaan tanah paling tinggi terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (86,2 persen) dan Kutai Kartanegara (76,5 persen). Selain itu, terdapat permintaan yang signifikan untuk ruko, terutama di Samarinda (29,3 persen).

Banyak Berminat Membeli Tanah

Dia menjelaskan bahwa mayoritas permintaan properti di kabupaten yang termasuk dalam wilayah IKN adalah untuk tanah, sementara di dua kota terdekat, permintaan didominasi oleh rumah tapak.

Marisa menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh keterbatasan dalam pengembangan dan pasokan properti residensial dan komersial di kedua kabupaten tersebut.

Menurut Marisa, tren ini juga mencerminkan minat yang tinggi masyarakat untuk berinvestasi di sekitar wilayah IKN dengan membeli tanah atau lahan kosong. Dia menyebut, tren lonjakan pembelian tanah di sekitar IKN lantaran tanah dianggap lebih lentur.

Pasalnya investasi dalam bentuk tanah tidak hanya memungkinkan untuk memanfaatkan kenaikan nilai properti seiring perkembangan kawasan, tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi individu untuk mengembangkan properti sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar properti IKN di masa depan.

 

“Sejak awal tahun 2023, pasar properti di sekitar wilayah kawasan IKN masih mengalami fluktuasi dalam hal suplai dan permintaan, karena jumlah transaksi properti yang terjadi masih lebih sedikit dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia,” ujar Marisa dalam pernyataannya, seperti dikutip pada Jumat (19/7/2024).

Share: Riset: Permintaan Rumah di Sekitar IKN Meningkat 63,4 Persen