Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membeber alasannya urung berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 15 Juli kemarin. Kepala negara itu mengatakan bahwa hal itu lantaran banyak pengerjaan IKN yang tidak sesuai jadwal lantaran wilayah itu kerap diguyur hujan.
“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN), tetapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” ujar Jokowi ketika di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/7/2024).
Kendati begitu, Jokowi memastikan infrastruktur dasar di IKN, seperti pasokan air dan listrik bakal segera tersedia.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Jokowi dijadwalkan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) sekitar akhir Juni atau awal Juli ini. Hal itu disampaikan Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Basuki yang menjabat Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN itu menjelaskan bahwa Jokowi mulai berkantor di IKN setelah pasokan air baku tersedia. Menurutnya pada bulan ini pasokan air sudah masuk ke IKN.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengatakan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat fungsional pada Juli 2024.
Danis memastikan bahwa setiap bangunan di IKN, termasuk Istana Negara dan Kantor Presiden, sudah tersedia air, listrik, dan internet.
Kementerian PUPR sedang menyiapkan air baku dari intake Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim, yang dipasang dan sudah disiapkan jaringan pipanya dengan dimasukkan ke multiutility tunnel (MUT).
Selain itu, untuk listrik, PLN sudah menyiapkan pasokan listrik yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sekitar 50 megawatt.
Kemudian dari Telkom terkait sarana telekomunikasi, yakni internet dimasukkan ke boks MUT, kemudian nantinya akan terhubung ke setiap kavling-kavling bangunan.