Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan dapat ditekan turun agar setara dengan negara-negara lain.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat internal bersama menteri terkait, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/7/2024), sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
“Beliau minta harga alkes dan obat itu sama dong dengan negara-negara tetangga. Kan kita harga alkes dan obat mahal,” kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip lewat ANTARA.
Budi menyampaikan Jokowi juga berpesan agar industri alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri dapat dibangun agar lebih tangguh, terutama jika terjadi pandemi kembali di masa-masa mendatang.
Pihaknya pun memberi masukan kepada Jokowi untuk mengefisiensi jalur perdagangan. “Jadi tadi dibahas satu-satu kenapa obat dan alkes tinggi. Kami kasih masukan mungkin dari sisi jalur perdagangan kita ada inefisiensi dan tata kelola perlu lebih transparan dan terbuka,” katanya.
“Sehingga tidak ada peningkatan harga yang tidak perlu dalam pembelian alkes dan obat,” sambungnya.
Efisiensi Pajak Industri Kesehatan
Dalam rapat tersebut, kata Budi, turut dibahas mengenai pajak industri kesehatan. Menurut Budi, pemerintah tengah berupaya agar pajak industri kesehatan bisa lebih efisien dan sederhana tanpa mengganggu pendapatan pemerintah.
Rapat juga membahas koordinasi antara kementerian teknis dalam mendesain ekosistem manakala ada industri yang tengah didorong.
“Misal kita beli 10.000 USG, kita ingin pabrik USG di kita dong. Nah padahal bea masuk USG nol persen kalau impor, tapi kalau kita ada pabrik dalam negeri, beli komponen layar elektronik, bahan baku, malah dikenakan bea masuk 15 persen. Ini kan ada inkonsistensi,” katanya.