AS Ketar-Ketir Kerja Sama Rusia-Korea Utara Meningkat usai Kunjungan Putin

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Flickr/David B. Gleason/Ilustrasi Pentagon

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan peningkatan kerja sama yang intens antara Rusia degan Korea Utara (Korut). Hal itu menyusul kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di Korea Utara pada Rabu (19/6/2024).

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan Putin yang pertama ke Korut dalam 24 tahun terakhir. Putin berjanji untuk memperdalam hubungan dengan negara tuan rumah yang mempunyai senjata nuklir.

“Kerja sama yang semakin erat antara Rusia dan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) merupakan sesuatu yang harus menjadi perhatian, terutama bagi siapa saja yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Pentagon Mayjen Pat Ryder kepada wartawan, Selasa (18/6/2024), dikutip dari ANTARA.

Ryder juga menyatakan bahwa hal tersebut juga perlu menjadi perhatian bagi mereka yang mendukung rakyat Ukraina yang terus melanjutkan upaya mereka untuk berperang melawan agresi Rusia.

“Anda sangat menyadari bahwa DPRK memberikan amunisi dan senjata ke Rusia yang dapat membantu mereka melanjutkan perang ilegal dan tidak beralasan terhadap rakyat Ukraina, jadi ini adalah sesuatu yang akan terus kami awasi,” kata Ryder.

Dia mengatakan fokus AS di kawasan Indo-Pasifik dan Semenanjung Korea adalah bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk mendorong perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.

Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre secara terpisah menggemakan pula isi dari komentar Ryder mengenai kerja sama antara Rusia dan Korea Utara.

Share: AS Ketar-Ketir Kerja Sama Rusia-Korea Utara Meningkat usai Kunjungan Putin