Internasional

Rusia Secara Resmi Nyatakan AS sebagai Musuh

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Sekretaris Pers Presiden Rusia, Vladimir Putin, Dmitry Peskov/Portal TASS

Rusia secara resmi menyatakan Amerika Serikat (AS) sebagai musuh. Hal itu disampaikan Sekretaris Pers Presiden Rusia, Vladimir Putin, Dmitry Peskov dalam sebuah konferensi pers pekan lalu.

“Kita [Rusia] sekarang adalah negara musuh bagi mereka [AS], sama seperti mereka bagi kita,” ujar Dmitry Peskov , seperti dikutip dari TRT World.

Kremlin sebelumnya menyebut AS dan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina sebagai “negara yang tidak bersahabat” atau “lawan” karena ketegangan yang tinggi terkait penggunaan senjata yang dipasok Amerika oleh Ukraina di wilayah Rusia.

Namun, menurut Agentstvo, sebuah situs investigasi independen Rusia, ini adalah pertama kalinya mereka secara terbuka menyebut AS sebagai negara “musuh”.

Berbicara kepada TRT World, para ahli mengatakan sebenarnya tidak ada hal baru terhadap pernyataan tersebut karena secara terbuka atau tidak, Amerika Serikat telah lama dianggap oleh Rusia sebagai musuhnya.

“Saya tidak khawatir mengenai pernyataan baru-baru ini karena doktrin keamanan nasional dan militer Rusia pada tahun 2014 dan 2022 mengidentifikasi Amerika Serikat sebagai musuh atau musuh utama Rusia,” kata mantan diplomat AS dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Azerbaijan, Matthew Bryza.

“Tujuan utamanya adalah untuk menabur perpecahan dalam aliansi NATO, menjauhkan anggotanya dari satu sama lain dan, khususnya, dari Amerika Serikat,” tambahnya.

Bryzka percaya bahwa tujuan Rusia adalah untuk mengintimidasi anggota NATO di Eropa agar percaya bahwa Amerika Serikat secara ceroboh menyeret mereka ke dalam konflik dengan Rusia.

Komentar “musuh” Peskov menyusul tuduhan mantan perwira intelijen Amerika Scott Ritter bahwa dia dilarang memasuki St Petersburg dan paspornya disita oleh petugas perbatasan.

Tanggapan Peskov kepada wartawan menekankan bahwa tindakan baru-baru ini yang bertujuan untuk mencegah Amerika terlibat dengan Rusia hanya akan dibenarkan jika tindakan tersebut terkait langsung dengan aktivitas intelijen Ritter sebelumnya.

Jika tidak, Peskov berpendapat, hal ini hanya akan dianggap sebagai upaya bersama untuk mengisolasi Rusia.

Scott Ritter, mantan perwira intelijen Korps Marinir AS yang didakwa melakukan pelanggaran seksual, menegaskan kepada TASS bahwa dia dikeluarkan dari penerbangan New York-Istanbul saat dalam perjalanan ke Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di Rusia.

Ritter sering dikutip di media pemerintah Rusia, menggemakan pandangan Kremlin tentang perang di Ukraina.

Share: Rusia Secara Resmi Nyatakan AS sebagai Musuh