Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Terus Serang Rafah

Perundingan gencatan senjata antara Israel-Hamas yang diadakan di Kairo, Mesir, gagal mencapai kesepakatan pada Kamis (9/5/2024). Hal itu membuat militer Israel akan tetap melanjutkan agresinya di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Xinhua melaporkan adanya pengerahan pasukan Israel di perbatasan dengan Rafah. Pejabat Israel yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa delegasi Israel telah meninggalkan Kairo usai melaksanakan pembicaraan dengan para negosiator Hamas, Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.

Pembicaraan itu digelar untuk membahas kesepakatan penghentian konflik, serta sebagai upaya membebaskan para sandera di Gaza.

Pejabat itu tidak menjelaskan lebih lanjut apakah Israel akan memperluas agresinya ke lebih banyak wilayah di Rafah yang merupakan wilayah ujung paling selatan Gaza. Di sana merupakan tempat sekitar 1,2 juta pengungsi internal Palestina saat ini berlindung.

Menurut kantor berita milik negara Israel, Kan TV, perundingan sempat terhenti menyusul serangan darat Israel yang terus berlanjut di Rafah.

Sementara itu, angkatan bersenjata Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan mereka memiliki persenjataan yang cukup untuk melanjutkan operasinya di Gaza.

Pernyataan itu dikeluarkan IDF ketika mengomentari keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berniat menghentikan sementara beberapa pengiriman senjata ke Israel jika Israel tetap melanjutkan serangannya ke Kota Rafah,

“IDF memiliki persenjataan untuk operasi yang direncanakan, maupun untuk operasi di Rafah,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari melalui pernyataan, , seperti dikutip ANTARA.

Pihaknya menegaskan bahwa mereka memiliki segala perlengkapan yang mereka butuhkan. “Kami punya apa yang kami butuhkan,” katanya, seperti dikutip ANTARA.

“AS sejauh ini telah memberikan bantuan keamanan kepada Israel dan IDF dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sambung Hagari.