Vladimir Putin kembali dilantik sebagai Presiden Rusia untuk kelima kalinya. Pelantikan digelar di Kremlin pada Selasa (7/5/2024).
Pelantikan terhadap Putin dilakukan usai Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia (CEC) menyatakan presiden petahana itu memenangkan Pilpres Rusia pada Maret lalu. Putin mengantungi 87,28 persen suara, menjadikannya calon presiden dengan perolehan suara mayoritas.
Melansir ANTARA, upacara pelantikan dimulai dengan upacara pengenalan bendera nasional Rusia, bendera presiden, Konstitusi Rusia, dan lambang presiden Rusia ke Aula St. Andrew di Istana Grand Kremlin.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, total sekitar 2.600 orang telah diundang ke upacara tersebut. Sebagaimana diwartakan, upacara tersebut secara resmi akan menandai dimulainya masa jabatan enam tahun Putin.
Putin menyatakan akan terus terbuka dan memperkuat hubungan baik dengan semua negara yang memandang Rusia sebagai mitra yang dapat diandalkan dan jujur.
Setelah upacara pelantikan, Pemerintahan Rusia saat ini akan mengundurkan diri dan pemerintahan baru akan mulai menjabat dengan persetujuan parlemen negara tersebut, sesuai dengan amandemen konstitusi yang dibuat pada 2020.
Dalam hal tersebut, Putin akan mengajukan calon perdana menterinya ke Duma, majelis rendah parlemen Rusia, untuk mendapatkan persetujuan.
Meski parlemen mempunyai kekuasaan untuk menerima atau menolak kandidat tersebut, Putin akan dapat langsung menunjuk perdana menteri tanpa memerlukan persetujuan parlemen jika anggota parlemen menolak kandidat tersebut sebanyak tiga kali.
Dalam kasus seperti itu, Putin juga berhak membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan parlemen baru. Putin telah menjabat sebagai presiden Rusia sejak 1999, setelah Boris Yeltsin mengundurkan diri.