Kenapa Penderita Asam Lambung Dilarang Buka Puasa dengan Teh Hangat?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSPI Sulianti Saroso, Elisabeth Sipayung tidak menganjurkan penderita asam lambung untuk berbuka puasa dengan teh hangat agar tidak menimbulkan sensasi begah.

“(Bagi penderita penyakit asam lambung) kalau berbuka puasa itu memang sebaiknya disarankan jangan, kalau bisa, jangan pakai teh ya,” ujar Elisabeth, Rabu (13/3/2024), dilansir dari Antara.

Menurut Elisabeth, berbuka puasa dengan teh hangat atau kopi dalam keadaan perut kosong bisa menyebabkan perasaan perut begah dan berkontraksi. Imbasnya, dapat berujung keram. Kata dia, kondisi itu umumnya akibat cara minum yang kurang tepat. Sebab, pada saat berbuka puasa orang cenderung minum dengan cepat untuk menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa.

Teh dan kopi mengandung kafein yang mampu memicu naiknya asam lambung dan menimbulkan perasaan begah. “Baiknya (berbuka puasa dengan) air putih biasa, kalau mau juga berbuka dengan yang misalnya segar, (berbukalah dengan) seperti buah dan sayur,” tutur Elisabeth.

Selain air putih, Elisabeth juga menganjurkan untuk berbuka puasa dengan menggunakan air kelapa. Sebaiknya, kata dia, suhunya tidak terlalu dingin atau terlampau panas.

Jika tetap ingin berbuka puasa dengan teh hangat, Elisabeth menyarankan agar tidak hanya berbuka dengan teh saja dan diminum secara perlahan. “Sebaiknya memang dimulai sedikit-sedikit, jangan terlalu banyak minumnya, bertahap, kemudian setiap 15 menit ditambah lagi minumnya, seperti itu,” ucapnya.

Ia mengimbau para penderita penyakit asam lambung untuk meminum air jahe karena mengandung antioksidan yang bisa merelaksasi lambung.

“Di samping itu juga hindari makanan-makanan yang bisa mencetuskan asam lambung naik. Jadi terkadang kan kita nggak sadar makanan, obatnya kita minum, tapi makanan-makanan yang dilarang tetap kita konsumsi. Jadi kadang-kadang nggak berguna juga seperti itu,” ucapnya.