Isu Terkini

Kemenag Imbau Gunakan Speaker Dalam untuk Syiar Ramadan Demi Kenyamanan Bersama

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Umat Muslim melakukan tadarus Al Quran di Masjid Al Baitul Faizin, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/4/2024). Antara Foto/ Yulius Satria Wijaya

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau syiar Ramadan cukup menggunakan speaker dalam demi kenyamanan bersama. Kemenag telah menerbitkan surat edaran (SE) Nomor: SE. 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala.

Kemenag menegaskan SE itu tidak melarang penggunaan pengeras suara dan membatasi syiar Ramadan. SE tersebut bertujuan untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama dalam syiar di tengah masyarakat yang beragam, dari agama, keyakinan, hingga latar belakangnya.

SE itu mengatur tentang penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar. Salah satu poin edaran tersebut mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan, baik pelaksanaan salat tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarus Al Quran menggunakan pengeras suara mengarah ke dalam.

“Edaran ini tidak melarang menggunakan pengeras suara. Silakan Tadarrus Al Quran menggunakan pengeras suara untuk jalannya syiar,” ujar Jubir Kemenag, Anna Hasbie, Senin (12/3/2024), dilansir dari Antara.

Kata dia, SE itu bukanlah pedoman yang baru, mengingat sudah ada sejak 1978 dalam bentuk Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: Kep/D/101/1978.

“Di situ juga diatur bahwa saat Ramadhan, siang dan malam hari, bacaan Al Quran menggunakan pengeras suara ke dalam,” ucapnya.

Menurut Anna, giat tadarus, tarawih, dan qiyamul-lail sangat dianjurkan, sehingga SE tersebut tidak mungkin dibuat untuk membatasi syiar Ramadan. Kata dia, penggunaan pengeras suara diatur justru agar suasana Ramadan menjadi lebih syahdu.

“Kalau suaranya terlalu keras, apalagi antar-masjid saling berdekatan, suaranya justru saling bertabrakan dan menjadi kurang syahdu. Kalau diatur, Insya Allah menjadi lebih syahdu, lebih enak didengar, dan jika sifatnya ceramah atau kajian juga lebih mudah dipahami,” tutur Anna.

Share: Kemenag Imbau Gunakan Speaker Dalam untuk Syiar Ramadan Demi Kenyamanan Bersama