Elon Musk menggugat OpenAI dan sejumlah jajaran pemimpinnya, termasuk CEO Sam Altman, karena dianggap melanggar kesepakatan misi pendirian perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) itu.
Sebagai salah satu pendiri OpenAI, Musk menuduh perusahaan tersebut saat ini berfokus mengejar keuntungan. Jadi, perusahaan telah melenceng dari kontrak pendiriannya sebagai organisasi nirlaba yang mengembangkan AI demi membantu manusia.
Ia mengklaim Altman dan Greg Brockman yang mendirikan OpenAI, mengajaknya ikut membiayai perusahaannya pada 2015 dengan janji akan berfokus pada tujuan nirlaba untuk melawan ancaman kompetitif dari Google. Menurut Musk, dalam perjanjian menyepakati bahwa teknologi OpenAI harus tersedia dan bebas digunakan oleh publik.
Gugatan itu telah diajukan ke pengadilan di San Francisco pada Kamis (29/2/2024) waktu setempat. Dalam gugatan tersebut, Musk menyebut, OpenAI saat ini melakukan komersialisasi penelitian kecerdasan buatannya setelah bermitra dengan Microsoft.
“Di bawah dewan barunya, itu (OpenAI) tidak hanya mengembangkan tetapi menyempurnakan AGI (Artificial General Intelligence) untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan kemanusiaan. Ini adalah pengkhianatan terhadap perjanjian pendirian,” demikian keterangan tertulis gugatan itu.
Menurut pengaduan hukum, Musk menyumbangkan lebih dari 44 juta dolar AS kepada OpenAI antara 2016 dan September 2020. Gugatan itu mengungkapkan, selama beberapa tahun pertama, Musk adalah investor terbesar OpenAI.
Musk yang meninggalkan dewan direksi OpenAI pada tahun 2018, telah ditawari saham di perusahaan itu. Namun, Musk menolak dengan alasan masih memegang teguh prinsip pendirian perusahaan untuk tujuan kemanusiaan.
Melalui gugatan tersebut, Musk menuntut OpenAI untuk kembali mematuhi misi pendiriannya. Musk juga melarang OpenAI mengkomersialkan teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkannya untuk kepentingan direksi atau mitranya seperti Microsoft.
Musk melalui gugatannya meminta pengadilan memutuskan bahwa sistem AI seperti GPT-4 dan model canggih lainnya dalam pengembangan merupakan teknologi yang melanggar perjanjian lisensi.
Musk juga menuntut audit dan potensi ganti rugi dari sumbangan yang diberikan untuk mendanai penelitian jika pengadilan menemukan dana tersebut digunakan untuk keuntungan pribadi.