Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua resmi menutup akses masuknya ternak dan produk olahan babi untuk mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF).
“Kebijakan ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus ASF atau yang dikenal demam babi Afrika,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Asisten bidang perekonomian dan kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, dilansir dari Antara.
Menurut Suzana, waktu penutupan akses akan bergantung pada situasi penyebaran virus tersebut.
“Kini virus tersebut telah masuk ke Timika, Provinsi Papua Tengah di mana data per (20/2/2024) kematian hewan babi di Timika sebanyak 142 ekor,” tutur Suzana.
Kata dia, Pemprov Papua melakukan sosialisasi melalui media sosial maupun kepada peternak babi dan rumah makan.
“Surat edaran gubernur juga sudah kami buat dan disinfeksi kandang babi. Kami siapkan disinfektan karena teman-teman di kabupaten/kota sangat membutuhkan,” ucapnya.
Suzana meminta seluruh pihak terkait melakukan pengawasan ketat di pelabuhan laut dan bandar udara. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik karena hingga saat ini wilayah Papua masih dalam zona aman.
“Sosialisasi di pintu keluar masuk ini juga penting, kami sudah minta memasang pemberitahuan di sana untuk itu semua harus menjadi perhatian,” ujar Suzana.