Tren elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 terus mengalami kenaikan. Bahkan, elektabilitasnya bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Selain dengan Prabowo, nama Ganjar juga bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal inilah yang terlihat dari hasil survei tiga lembaga yang melakukan riset elektabilitas tokoh yang potensial menjadi capres 2024.
Naik Pesat
Riset terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ganjar mencatatkan kenaikan angka elektabilitas yang signifikan dua tahun terakhir. Survei dilangsungkan pada periode 8 sampai 16 Desember 2021 dengan jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 2.402 responden.
Metode yang digunakan dalam survei periode 8 sampai 16 Desember 2021 ini adalah multi-stage random sampling. Survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,2 persen ini, memperlihatkan elektabilitas Ganjar menyentuh 19,2 persen dari 43 nama tokoh yang disurvei.
Angka ini meningkat dari hasil survei SMRC pada Maret 2020, yang mencatatkan angka elektabilitas Ganjar hanya berada pada angka 6,9 persen. Dengan demikian, dalam setahun terlihat elektabilitas Ganjar meningkat pesat hingga angka 12 persen.
Pada survei terakhir, Prabowo meraih angka 19,7 persen. Sementara Anies mencatatkan angka 13,4 persen. Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani hanya meraih elektabilitas 1,4 persen.
Unggul di Berbagai Survei
Survei teranyar Charta Politika yang baru dirilis 20 Desember 2021 juga menunjukkan Ganjar Pranowo meraih elektabilitas dan popularitas tertinggi untuk dipilih sebagai capres yang paling potensial.
Dengan melibatkan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sebesar 2,83 persen, Ganjar meraih elektabilitas sebesar 25,8 persen. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pesaing ketatnya.
Pada survei yang dilakukan pada periode survei 29 November sampai 6 Desember 2021 ini, Prabowo memperoleh elektabilitas dari responden sebesar 22,3 persen. Di survei yang sama, Ketua DPR Puan Maharani berada di posisi terakhir dengan perolehan hasil survei 0,83 persen.
Data survei Politika Research and Consulting bersama Parameter Politik Indonesia, Ganjar juga bersaing ketat elektabilitasnya dengan Prabowo dan Anies. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error sebesar 2,5 persen.Ganjar memperoleh elektabilitas sebesar 17,2 persen dari 10 nama yang paling banyak dicari responden.
Menhan Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan elektabilitas 16,4 persen. Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 9,1 persen. Dalam survei tersebut, terlihat nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meraih suara paling kecil sebanyak 0,8 persen.
Terbangun Citra Merakyat
Direktur Eksekutif Survei SMRC Sirajuddin Abbas mengamini tren elektabilitas Ganjar diantara sejumlah nama terus mengalami kenaikan. Faktor penyebabnya, kata dia karena tingkat pengenalan masyarakat alias popularitasnya paling efektif untuk mendorong dukungan publik.
“Kenapa efektif? Jawabannya karena kualitasnya baik. Dari survei kami memang terlihat dia paling tinggi tingkat kesukaan publiknya dibandingkan yang lainnya,” katanya saat dihiubungi Asumsi.co melalui sambungan telepon, Rabu (29/12/2021).
Adapun indikator kualitas baik yang ada pada pribadi Ganjar, kata dia dilihat dari sosoknya yang kini mulai terbangun citra merakyat dengan empati tinggi.
“Jadi, saat ini memang semakin dikenal sebagai tokoh yang perhatian kepada rakyat, memiliki empati, sehingga semakin disukai masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, soal kemungkinan popularitas dan elektabilitas Ganjar yang semakin meningkat juga dipengaruhi oleh dirinya yang aktif berinteraksi dengan publik menurutnya belum bisa menjadi jaminan.
Sebab, menurutnya nama-nama tokoh lainnya seperti Prabowo dan Anies belakangan juga gemar menyapa masyarakat dan membangun citra bersahabat kepada warganet di Instagram.
“Kalau penyebabnya karena aktif di medsos, semuanya juga aktif di medsos, kan. Sebenarnya memang karena lebih kepada pribadinya. Selama ini jutru dia dikenal bersahabat dan senang bercanda saat ketemu langsung masyarakat. Citra kalau Ganjar mulai dianggap sebagai sosok yang religius juga tak terelakkan. Publik mulai melihat dia sebagai sosok yang memiliki tingkat ketaatan agama yang baik,” imbuhnya.
Suasana Kompetitif
Sementara itu, peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa menyebutkan kehadiran Ganjar bakal menciptakan suasana yang kompetitif dalam bursa capres 2024. Sosok Ganjar memang sudah diduga sejak awal akan menjadi tokoh yang potensial.
“Dari awal tahun ini kan, memang sudah mulai santer nama-nama capres yang akan datang. Nama-nama yang terkenalnya itu kan akhirnya Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Mereka inilah yang akhirnya terus bersaing ketat sebagai kandidat,” kata Ardha saat dihubungi terpisah.
Kemunculan Ganjar di Instagram yang bahkan sering mempromosikan produk-produk UMKM masyarakat selama pandemi, dinilai berperan dalam membuat popularitasnya semakin mendongkrak elektabilitasnya sebagai kandidat capres.
Akan tetapi, ia tak bisa memastikan elektabilitas Ganjar akan semakin naik usai dirinya melepas jabatan sebagai Gubernur Jateng pada tahun 2023. Sebab, seluruhnya bergantung pada dinamika kinerja Ganjar hingga akhir masa jabatannya.
“Semuanya tentu kembali pada dinamikanya dan saya yakin di tahun 2022 sampai 2023, Ganjar dan Anies karena dua-duanya adalah sosok yang sama-sama berlatar belakang gubernur akan sama-sama boost kinerja dan citra mereka di hadapan masyarakat. Kesan terakhir dari kerja mereka di masing-masing daerah tentu yang bakal menentukan elektabilitasnya kemudian,” tandasnya.