Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) terus meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan pengembangan potensi santri dengan pelatihan yang bermanfaat.
Kali ini, loyalis pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu menggelar pelatihan digital marketing berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Yayasan Nurul Sholehah, Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat (19/1/2024).
Perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Jatim Hamdan Muafi mengatakan pihaknya memberikan bekal kepada santri dan masyarakat pelaku UMKM untuk bagaimana cara memasarkan dagangan mereka di media sosial dan e-commerce.
“Kami perlu memberikan pelatihan di kelompok ibu-ibu, santri, terutama untuk bekal menghadapi era digital yang semakin pesat perkembangannya apalagi ekonomi Indonesia dibangun dari UMKM,” ujarnya.
Menurut Hamdan, mereka juga diajari cara menjadi kreator konten agar ada inovasi yang dapat dihadirkan dari produk yang dijual di media sosial dan e-commerce.
“Bagaimana cara memasarkan barang dagangan strategi lewat digital lewat e-commerce dan media sosial,” tuturnya.
Kegiatan ini dilakukan juga untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan seperti yang digencarkan Ganjar-Mahfud lewat program unggulannya seperti perhatian khusus terhadap UMKM.
“Bagi masyarakat pedesaan ya, informasi seperti ini sulit didapat ya. Untuk menghadapi gempuran perang dagang pasar, perlu masyarakat tahu mana perkembangan pasar di dunia luar,” katanya.
Dengan pelatihan ini, kata Hamdan, santri dan pelaku UMKM bisa mengetahui target penjualan sehingga dapat menaikkan ekonomi keluarga dan menaikkan kemandirian santri.
“Sehingga lewat digital marketing, masyarakat tahu oh targetnya seperti ini, kemasan barangnya seperti ini. Jadi sangat banyak sekali manfaatnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Baidawi sebagai peserta menyatakan pelatihan ini sangat positif untuk para santri makin berkembang dan mandiri.
“Baik banget untuk anak muda agar bisa berkembang. Kami juga lebih bijak lagi bermain media sosial,” tuturnya.
Pemuda berusia 20 tahun tersebut juga mengatakan dirinya kini bisa menjadi kreator konten yang bisa memasarkan produk di media sosial dan e-commerce.
“Kami juga diajari caranya tentang bisa memasarkan produk sendiri di media sosial dan e-commerce,” katanya.