Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, berhasil meluncurkan teleskop James Webb ke luar angkasa bertepatan dengan hari Natal, Sabtu (25/12/2021).
James Webb: Teleskop James Webb merupakan penerus dari teleskop Hubble yang dibuat dengan biaya sebesar 10 miliar dollar AS (Rp141 triliun). Nama Jamess Webb sendiri diambil dari salah satu seorang arsitek Apollo Moon yang pernah mengawasi NASA pada tahun 1960an.
James Webb Space diluncurkan dengan roket dari lepas pantai di Amerika Latin dan akan mencapai titiknya di orbit matahari berjarak 1,5 juta km di luar bumi. Dalam perjalanan peluncurannya, Webb harus membongkar dirinya dari konfigurasi terlipat yang diadopsi seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya.
Administrator NASA, Bill Nelson, mengakui jika proses ini bukanlah hal yang mudah. “Kita harus menyadari masih ada banyak hal yang harus bekerja dan mereka harus bekerja dengan sempurna. Tapi kita tahu bahwa dalam imbalan besar ada resiko yang besar juga,” ujarnya melansir BBC.
Keunggulan: Salah satu keunggulan yang dimiliki James Webb Space adalah cermin emas selebar 6,5m dan merupakan tiga kali lebih lebar dari reflector utama Hubble. Optik yang lebih besar yang dikombinasikan dengan empat instrument super sensitif ini akan memungkinkan para astronot bisa melihat lebih dalam ke antariksa. Dengan demikian, mereka akan bisa melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Jika Hubble bisa melihat 400 juta tahun setelah Big Bang, tak lama setelah galaksi, gugusan bintang dan gas baru terbentuk, teleskop James Webb bisa melihat objek tersebut lebih terperinci. Teleskop ini juga untuk meneliti pembentukan Bumi di galaksi.
Tujuan: Teleskop James Webb ditargetkan bisa mendeteksi cahaya bintang-bintang pertama yang diteorikan telah mencengkram kosmos setelah peristiwa Big Bang atau lebih dari 13,5 miliar tahun lalu.
Sedangkan tujuan lainnya adalah menyelidiki atmosfer planet yang lebih jauh, sehingga dapat membantu para peneliti untuk melihat apakah ada planet layak huni setelah Bumi.
Baca Juga
Temukan Jejak Air, NASA Yakin Ada Kehidupan di Mars
Proyek Lunar Gateway, NASA Ingin Astronot Wanita Mendarat di Bulan