Internasional

Pemimpin Oposisi Korsel Ditikam Di Leher Saat Konferensi Pers

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Detik-detik penikaman Lee Jae-myung/DD Geopolitics

Pemimpin oposisi Partai Demokrat Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam lehernya saat konferensi pers setelah mengunjungi lokasi pembangunan bandara baru di Pulau Gadeok, Busan, Selasa (2/1/2024) pagi waktu setempat.

Dilansir dari Yonhap, Lee diserang dari sisi kiri lehernya pada pukul 10.27 waktu setempat ketika sesi tanya jawab dengan wartawan. Pelaku penyerangan Lee ditangkap di lokasi kejadian. Lee tetap sadar meski pendarahan terus berlanjut. Lee dipindahkan ke rumah sakit (RS) sekitar 20 menit pascapenyerangan.

Lee diterbangkan dengan helikopter pemadam kebakaran ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan. Serangan tersebut sebabkan Lee mengalami luka sekitar 1 sentimeter (cm) pada lehernya.

“Lee, yang kalah tipis dalam pemilihan presiden tahun 2022, dalam keadaan sadar dan menerima perawatan darurat setelah diserang oleh pria tak dikenal saat mengunjungi lokasi bandara yang diusulkan,” ujar pejabat Partai Demokrat Korea Selatan, dilansir dari Reuters.

Jin Jeong-hwa, seorang pendukung Lee yang berada di lokasi kejadian mengatakan, ada dua lusin petugas polisi yang hadir dalam acara tersebut. Penyerang dapat dengan cepat ditundukkan.

Penyerang Lee tampak seperti seorang pria berusia 50-an atau 60-an tahun, yang mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee di atasnya. Pria itu mendekat dan meminta tanda tangan ketika Lee berbicara di antara kerumunan pendukung dan wartawan, kemudian menerjang ke depan untuk menyerang.

Presiden Yoon Suk Yeol mengutuk serangan itu dan menginstruksikan agar dilakukan perawatan terbaik.

“Kekerasan seperti ini tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun,” tutur Yoon.

Diketahui, Lee kalah tipis dari Yoon yang konservatif dalam pemilihan presiden tahun 2022. Lee memimpin partai oposisi utama sejak Agustus 2022.

Lee saat ini diadili atas tuduhan suap yang berasal dari proyek pembangunan ketika menjadi wali kota Seongnam dekat Seoul. Lee membantah melakukan kesalahan apa pun.

Pemilihan parlemen Korea Selatan berikutnya dijadwalkan pada bulan April. Korea Selatan memiliki sejarah kekerasan politik meskipun menerapkan pembatasan ketat terhadap kepemilikan senjata. Ada kehadiran polisi di acara-acara besar, tetapi para pemimpin politik biasanya tidak berada dalam perlindungan keamanan yang ketat.

Pendahulu Lee, Song Young-gil, diserang pada tahun 2022 di sebuah acara publik oleh seorang penyerang yang mengayunkan benda tumpul ke kepalanya, sehingga menyebabkan luka robek.

Pemimpin partai oposisi konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjabat sebagai presiden, ditikam di sebuah acara pada tahun 2006 dan menderita luka di wajahnya, sehingga memerlukan operasi.

Baca Juga:

Edukasi Pembuatan Dedolet, Relawan Ganjar-Mahfud Kembangkan Potensi Lokal Untuk Genjot Perekonomian Warga

Ganjar Bakal Siapkan Anggaran Rp4 Triliun untuk Insentif Guru Agama

Relawan Srikandi Ganjar Banten Hadirkan Pasar Sembako Murah Guna Ringankan Beban Ibu Rumah Tangga

Share: Pemimpin Oposisi Korsel Ditikam Di Leher Saat Konferensi Pers