Senator Bali Jadi Sorotan Lantaran Permasalahkan Hijab
Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Bali, Arya Wedakarna menjadi sorotan usai video dirinya mempermasalahkan hijab viral di media sosial. Ia blak-blakan menyatakan ketidaksukaannya terhadap perempuan berhijab yang bertugas di bagian depan melayani masyarakat. Ia ingin petugas pelayan masyarakat yang ditempatkan di depan adalah perempuan asal Bali.
“Saya tidak mau yang front line–front line itu, saya mau gadis Bali yang kayak kamu yang rambutnya kelihatan terbuka,” ujar Arya saat memimpin rapat DPD bersama Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Kanwil Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dalam potongan video yang beredar.
Bahkan, Arya menyebut, hijab sebagai gaya berbusana Timur Tengah yang tidak cocok untuk citra Bali. “Jangan kasih penutup-penutup enggak jelas. This is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pakai apa kek,” tutur Arya.
Pernyataan itu sebabkan Arya dianggap rasis dan trending di media sosial Twitter. Diketahui, anggota DPD dari Bali periode 2014-2019 dan 2019-2024 ini memang kerap memicu kontroversi.
Arya pernah mengaku sebagai keturunan raja Majapahit Bali dengan nama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX. Arya mengklaim dilantik sebagai Raja Majapahit Bali sejak 31 Desember 2009 di Pura Besakih, Bali.
Arya pernah secara terbuka menyatakan menolak Bank Syariah pada 2014 lalu. Ia juga pernah menuduh Ustaz Abdul Somad sebagai anti-Pancasila dan menolak kedatangannya untuk berdakwa pada 2017 lalu.
Bahkan, Arya pernah dilaporkan ke polisi oleh ajudannya berinisial PTDM pada 2020 lalu. Arya disebut mencekik leher korban yang sebabkan lebam serta sakit di bagian rahang dan kepala.
Baca Juga:
Ganjar Bakal Siapkan Anggaran Rp4 Triliun untuk Insentif Guru Agama
Relawan Srikandi Ganjar Banten Hadirkan Pasar Sembako Murah Guna Ringankan Beban Ibu Rumah Tangga
