Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Israel sebagai negara teroris dalam pidatonya baru-baru ini di depan partai berkuasa. Sebab Israel melancarkan taktik pemusnahan terhadap warga sipil dalam perangnya melawan kelompok pejuang Hamas.
“Israel menerapkan strategi pemusnahan total terhadap sebuah kota dan penduduknya. Saya mengatakan dengan sangat jelas dan terus terang bahwa Israel adalah negara teroris,” ujar Erdogan dalam The Economic Times.
Erdogan berjanji akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pemimpin politik dan militer Israel diadili di pengadilan internasional atas tindakan mereka di Gaza.
“Kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pemimpin politik dan militer Israel yang secara brutal membunuh rakyat tertindas di Gaza akan diadili di pengadilan internasional,” ucapnya.
Erdogan juga menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam Gaza dengan bom nuklir. “Saya katakan kepada Netanyahu, Anda mempunyai bom atom, bom nuklir, dan Anda mengancamnya. Kami mengetahui hal ini. Dan akhir hidup Anda sudah dekat. Anda dapat memiliki bom nuklir sebanyak yang Anda inginkan. Apa pun yang Anda miliki, kamu sedang dalam perjalanan kalah,” tutur Erdogan.
Erdogan telah membatalkan rencana kunjungannya ke Israel pada bulan lalu. Hal itu dipicu tindakan Israel yang tanpa henti membombardir Gaza.
“Turki tidak memiliki masalah dengan negara Israel; namun, Ankara tidak akan pernah menyetujui Tel Aviv melakukan kekejaman,” ucapnya.
Kata dia, Hamas bukanlah organisasi teroris. Namun, Hamas sebuah kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan warganya.
Menanggapi hal tersebut, Netanyahu menuduh Erdogan mendukung ‘negara terror Hamas’. Sebab pimpinan Israel itu menuding Hamas melancarkan teror ke desa-desa.
“Sebaliknya, ada kekuatan yang mendukung teroris. Salah satunya adalah Presiden Erdogan dari Turki, yang menyebut Israel sebagai negara teroris, namun mendukung negara teror Hamas dan membom desa-desa Turki di dalam wilayah Turki sendiri. Jadi, kami’ kita tidak akan mendapat ceramah apa pun dari mereka,” tutur Netanyahu melalui platform media sosial X.
Diketahui, Erdogan juga pernah menyebut Israel sebagai negara teroris pada Desember 2017 lalu. Saat itu, Erdogan berjanji akan menggunakan segala cara untuk melawan terhadap pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibukota negara Israel.
“Palestina adalah korban yang tidak bersalah… Sedangkan Israel adalah negara teroris, ya, teroris!. Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem di bawah belas kasihan negara yang membunuh anak-anak,” ujar Erdogan dalam pidatonya di pusat kota Sivas, dilansir dari Arab News.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap 10 Sektor Rawan Korupsi
Pesawat TNI Angkatan Udara Dilaporkan Jatuh di Pasuruan
Dewan Keamanan PBB Sepakati Resolusi Serukan Jeda Kemanusiaan yang Mendesak di Gaza