Internasional

Bolivia Resmi Putus Hubungan Diplomatik Dengan Israel Buntut Serangan ke Gaza

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Presiden Bolivia Lucho Arce/IG Lucho Arce

Pemerintah Bolivia resmi memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada Selasa (31/10/2023). Negara Amerika Latin itu menuding bahwa Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam serangannya di Jalur Gaza, Palestina.

“Bolivia telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia, Freddy Mamani dalam konferensi pers, seperti dikutip lewat Times of Israel.

Bolivia adalah salah satu negara pertama yang secara aktif memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena perang di Gaza, yang dilancarkan Israel sebagai balasan atas serangan 7 Oktober di Israel selatan oleh Hamas. Menurut Israel, serangan itu menewaskan 1.400 orang, dan Hamas menyandera 240 orang.

Langkah keras Bolivia terhadap Israel bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya  La Paz pernah memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada 2009 di bawah pemerintahan Presiden sayap kiri Evo Morales.

Pemutusan kala itu juga sebagai protes atas tindakan Israel di Gaza. Pada 2020, pemerintahan Presiden sementara sayap kanan Jeanine Anez membangun kembali hubungan antar kedua negara.

Langkah keras oleh negara-negara Amerika Latin terhadap Israel juga dilakukan oleh Chile. Negara bekas jajahan Spanyol itu memutuskan untuk menarik duta besarnya karena pelanggaran hukum humaniter internasional yang tidak dapat diterima yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.

Langkah semisal diikuti oleh Kolombia. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, juga mengumumkan penarikan duta besar negaranya untuk Israel.

“Jika Israel tidak menghentikan pembantaian terhadap rakyat Palestina, kita tidak bisa terus berada di sana,” tulis Petro di platform X, sebelumnya Twitter.

Diketahui, aksi kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina tak kunjung henti dilakukan. Baru-baru ini, serangan udara Israel menyasar kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, Jabalia pada Selasa (31/10/2023) waktu setempat.

Otoritas Palestina menyebut serangan itu menewaskan setidaknya 50 orang. Sementara Hamas mengklaim serangan itu menewaskan hingga ratusan rakyat Palestina. Reuters melaporkan, setelah aksi penyerangan Jabalia, puluhan jenazah tampak tergeletak dalam balutan pakaian putih, berbaris di sisi Rumah Sakit Indonesia di dekatnya.

Share: Bolivia Resmi Putus Hubungan Diplomatik Dengan Israel Buntut Serangan ke Gaza