Survei Indikator: Basis Pendukung Ganjar Paling Stabil, Dibandingkan Calon Lain

Lembaga Survei Indikator mengungkap temuan hasil survei yang menyatakan bahwa calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mempunyai tren pendukung yang paling stabil ketimbang dua nama capres lain. Indikator merekam, mantan Gubernur Jawa Tengah itu memiliki basis pendukung paling kuat dengan perolehan poin 77,2 persen.

“Basis pendukung kuat lebih banyak pada basis Ganjar, 77,2 persen Kemudian Prabowo dan Anies kurang lebih mirip, masing-masing sekitar 71,3 persen dan 70,7 persen,” demikian bunyi keterangan hasil survei Indikator, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Kuatnya basis pendukung Ganjar menandakan bahwa mayoritas calon pemilih capres dari PDI Perjuangan itu tidak akan mengubah pilihannya. Lebih dari setengah responden yang mengaku memilih Ganjar dalam survei, mengatakan kecil kemungkinannya akan mengubah pilihan saat Pilpres 2024. Sementara 23,7 persen sudah memantapkan diri tidak akan mengubah pilihan mereka.

Dalam survei tersebut, nama Ganjar Pranowo menduduki urutan ke-2 sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi dalam simulasi tiga nama capres. Ganjar meraup elektabilitas 34,8 persen. Sementara urutan nomor wahid dihuni Prabowo Subianto dengan perolehan poin 37 persen. Sedangkan Anies Baswedan berada di urutan paling akhir dengan perolehan elektabilitas 22,3 persen.

Indikator menggelar survei nasional dalam rentang 16-20 Oktober 2023 lalu. Responden survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Indikator mengambil jumlah sampel sebanyak 2.567 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 2.567 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±1.97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan lewat wawancara tatap muka. Indikator mematok quality control 20 persen terhadap hasil wawancara yang dilakukan secara acak dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).