Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L. Kalake menghentikan kebijakan masuk sekolah pukul 05:30 WITA. Ia menegaskan, kebijakan tersebut bakal dievaluasi pada pekan ini.
Adapun kebijakan tersebut, digagas oleh Gubernur NTT sebelumnya, Viktor Bungtilu Laiskodat, sewaktu dirinya masih menjabat.
“Rabu (20/9/2029) ini, kami segera terbitkan surat keputusannya untuk menghentikan kegiatan masuk sekolah jam 5:30 WITA bagi para siswa,” kata Ayodhia, melalui keterangan persnya, baru-baru ini.
Ia mengatakan, kebijakan yang dikenalkan beberapa bulan lalu itu, kini tengah dipertimbangkan ulang dan segera diberhentikan pemberlakuannya.
“Kebijakan itu kami segera mengkaji kembali . Kami segera menghentikan kebijakan itu,” ujarnya.
Ayodhia menambahkan, dalam rapat bersama para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi NTT, telah mengingatkan Kepala Dinas Pendidikan Linus Lusi untuk meninjau kembali terhadap kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di sejumlah SMA Negeri di Kota Kupang itu.
“Kami akan melakukan dialog dengan para guru dan murid-murid di sekolah-sekolah yang saat ini masih memberlakukan masuk sekolah bagi siswa/siswi pada jam 5 pagi. Kami sudah ingatkan Kepala Dinas Pendidikan untuk meninjau kembali kebijakan itu,” tuturnya.
Dirinya menegaskan, Pemprov NTT sedang mempelajari sistem pendidikan sekolah menengah atas di sejumlah negara yaitu Finlandia, Jepang dan Jerman yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.
Sebelumnya, Fraksi Gerindra DPRD dalam pemandangan umumnya mendesak Pemprov NTT untuk segera meninjau kembali penerapan masuk sekolah pukul 5:30 pagi di 10 sekolah yang telah menerapkan aturan itu.
Fraksi Gerindra menilai penerapan masuk sekolah jam 5:30 WITA selain melanggar hak-hak anak juga tidak melalui kajian sehingga muncul berbagai pro-kontra dalam masyarakat.