Isu Terkini

Efek Narkoba Jenis Sabu Bagi Tubuh, Jangan Coba-coba!

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi/Pixabay

Belakangan, publik dihebohkan dengan pemberitaan soal balita berusia 3 tahun berinisial N asal Samarinda, Kalimantan Timur yang dinyatakan positif narkoba jenis sabu.

Ditemukannya kandungan narkoba jenis sabu itu, diketahui usai balita tersebut meminum air pemberian tetangganya.

Imbasnya, N mengalami halusinasi, hiperaktif, hingga tidak bisa tidur selama dua hari usai meminum air tersebut. Bahkan, N sempat dianggap kesurupan.

Hal yang menarik dari kasus, membahas soal efek samping dari mengonsumsi sabu yang ternyata, tidak hanya bisa dirasakan orang dewasa melainkan juga balita. Situs bnn.go.id menyebutkan, hal pertama yang ditimbulkan oleh sabu adalah memberikan efek ketergantungan.

“Hormon dopamin di otak akan meningkat dan menyebabkan pengguna narkoba jenis sabu, mengalami sensasi yang menyenangkan,” tulis sumber tersebut.

Imbasnya, penggunanya ingin mengonsumsi narkoba jenis sabu secara konstan. Bahkan, senyawa kimia di otak tersebut membuat pengguna kesulitan untuk berhenti mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Efek kedua, sabu juga bisa mengubah fisik pengguna. Dalam jangka pendek, narkoba jenis sabu berdampak pada menurunnya nafsu makan.

Seiring penggunaanya secara terus menerus, maka berat badan pengguna narkoba jenis sabu bisa turun secara drastis, diiringi dengan gangguan tidur (insomnia) dan hiperaktif.

“Dalam jangka panjang, pengguna narkoba jenis sabu akan mengalami kerusakan gigi, gizi buruk, gangguan identitas disosiatif, serta kelainan struktur dan fungsi otak,” lanjut sumber yang sama.

Efek lainnya yang disebabkan oleh sabu antara lain, merusak mental. Sebab, narkoba jenis ini menyebabkan pengguna mengalami gangguan kecemasan dan ketakutan berlebihan (paranoid).

Pengguna narkoba jenis sabu juga akan bertindak lebih agresif, karena sukar membedakan antara imajinasi dan kenyataan.

Selain itu, sabu juga bisa merusak fungsi organ. Saat mengalami overdosis narkoba jenis sabu, pengguna berpotensi terserang stroke, serangan jantung, hingga kejang-kejang. Bahkan, sabu juga berpotensi memicu kerusakan pada organ dalam yang bisa berakibat pada kematian penggunanya.

Pengguna sabu juga rentan terinfeksi penyakit berbahaya seperti hepatitis B hingga HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan narkoba jenis sabu biasanya dikonsumsi dengan disuntikkan.

“Kerentanan terjadi karena pengguna narkoba jenis sabu, kerap ditemukan memakai jarum suntik secara bergiliran dengan rekan-rekannya,” tandas penjelasan BNN.

Share: Efek Narkoba Jenis Sabu Bagi Tubuh, Jangan Coba-coba!