Trotoar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) kembali dibuka setelah selama 10 tahun aksesnya ditutup bagi pejalan kaki.
Akses dibuka: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuka trotoar di depan Kedubes AS pada Jumat (9/6/2023) pukul 22.00 WIB.
Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI Jakarta telah merapikan movable concrete barrier (MCB). Situs PPID DKI Jakarta menyebutkan, pembukaan akses trotoar tersebut juga disaksikan jajaran Kementerian Luar Negeri RI dan Kedubes AS.
Penataan: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kondisi trotoar di depan Kedubes AS, Gambir, Jakarta Utara, pada Minggu (11/6/2023).
Ia melakukan pengecekan agar area trotoar tersebut semakin nyaman dan indah untuk dilintasi pejalan kaki. Ia menginstruksikan pembersihan dan penataan di sekitar trotoar, termasuk kabel PLN.
“Contohnya, kami akan bersihkan, di sana ada pohon yang memang sudah ada, tapi kami rapikan. Artinya, kami perbaiki juga wilayah ini. Memang dari awal saya ingin ada kemudahan bagi warga, yang dari arah Tugu Tani bisa terus berjalan ke arah Patung Kuda, supaya nyaman,” ucapnya dalam keterangan pers dikutip dari sumber yang dama, Minggu (11/6/2023).
Protes pejalan kaki: Heru mengharapkan, ke depan kebijakan pembukaan trotorar ini dapat berfungsi secara optimal, serta dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Sebelumnya, banyak warganet memprotes penutupan trotoar di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Trotoar yang semetinya menjadi akses pejalan kaki menuju ke arah Jalan M. H Thamrin atau Jalan Medan Merdeka ditutup dengan kawat berduri dan beton batu.
Penutupan trotoar tersebut dinilai merugikan para pejalan kaki yang harus melewati kantor Kedubes AS. Mereka terpaksa menggunakan bahu jalan karena jalur pejalan kaki ditutup.
Penutupan trotoar di depan Kedubes AS tersebut diketahui telah terjadi cukup lama. Penutupan tersebut membahayakan para pejalan kaki. Bahkan, tidak hanya sampai disitu, banyak pejalan kaki mengeluhkan pengalaman kurang menyenangkan.
Misalnya, diusir satpam ketika duduk di sekitar kawasan tersebut atau ditegur agar tidak memotret padahal tidak mengeluarkan ponsel pintar.