Internasional

Mike Pence, Eks Wapres Pendamping Trump Deklarasi Nyapres: Murni Persaingan atau Strategi Pemecah Suara?

Admin — Asumsi.co

featured image
Mike Pence (Instagram/@mikepence

Mantan Wakil Presiden Donald Trump, Mike Pence mendeklarasikan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Republik. Deklarasi dilakukan jelang pemilu presiden Amerika Serikat (AS) 2024.

Deklarasi akan dilanjutkan dengan peluncuran kampanye resmi Pence lewat video dan pidato di negara bagian Iowa, Rabu (7/6/2023). Di hari itu, Pence juga berulang tahun.

Dilansir Reuters, sebelum dipilih sebagai pendamping Trump di Pilpres AS 2016 silam, Pence lebih dulu menjabat Gubernur Indiana. Duet Pence dan Trump kala itu disoroti banyak pengamat sebagai upaya mendulang suara kaum evangelis dan konservatif.

Deklarasi Pence ini menempatkannya dalam persaingan dengan Trump, yang sejak lama menyatakan bakal kembali mengikuti kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024. Selain Pence, beberapa nama lain dari Partai Republik disanterkan turut serta dalam persaingan pemilihan.

Sebut saja mantan Gubernur Carolina Selatan Carolina Nikka Haley, Gubernur Dakota Utara Doug Burgum hingga mantan Gubernur New Jersey Chris Christie. Hingga kini dikabarkan ada belasan nama dari Partai Republik yang siap baju.

Jumlah kandidat dari Partai Republik memancing spekulasi bahwa skema ini telah didesain untuk memecah suara anti-Trump. Jika terpecah, Trump kembali jadi yang paling potensial untuk maju mewakili Partai Republik.

Baca Juga:

Donald Trump Klaim Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina Dalam Sehari Jika Terpilih Lagi Jadi Presiden

Berpaling ke Republik, Elon Musk Kritik Habis Joe Biden-Demokrat

Seorang Pria di Amerika Serikat Jatuh Cinta dan Menikah dengan Chatbot AI

Share: Mike Pence, Eks Wapres Pendamping Trump Deklarasi Nyapres: Murni Persaingan atau Strategi Pemecah Suara?